Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah dengan menembak tukang ojek di Eromaga, Distrik Omikia, Kabupaten Puncak, Papua pada Rabu (14/4/2021). Pimpinan Komisi III DPR RI meminta pemerintah dan aparat keamanan dapat memperketat pengawasan dalam operasi terhadap KKB.
“Pemerintah dan aparat memang harus lebih memperketat pengawasan dan menjalankan operasi penumpasan yang lebih sistematis,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni saat dihubungi Indozone, Kamis (15/4/2021).
Akan tetapi, Politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini mengingatkan dalam operasi penumpasan terhadap KKB ini harus dengan hati-hati jangan sampai melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).
“Namun harus diingat juga segala tindakan penumpasan harus hati-hati dan tidak boleh melanggar HAM,” tutur Sahroni.
Menurutnya langkah yang dilakukan oleh KKB dengan melakukan penyerangan kepada guru dan tukang ojek ini adalah sebuah langkah provokasi.
Kemudian para KKB mengharapkan aparat gabungan dapat melakukan operasi guna mencari mereka dan kemudian menimbulkan kesan melakukan penindasan hingga pelanggaran HAM.
“Karena jelas ini adalah provokasi mereka agar Indonesia terkesan melakukan penindasan dan melanggar HAM sehingga menjadi justifikasi mereka untuk melakukan disintegrasi,” tegas Sahroni.
Sebelumnya diwartakan, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri membenarkan adanya penembakan terhadap tukang ojek dan sudah dievakuasi ke puskesmas Ilaga.
Fakhiri menjelaskan, korban bernama Udin (41) yang berprofesi sebagai tukang ojek di Kampung Eromaga, Papua. Penembakan terhadap korban dilaporkan warga yang kemudian ditindaklanjuti dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jasad korban.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: