Sekitar seribuan jamaah mengikuti Salat Tarawih pertama Ramadhan 1442 Hijriah di Masjid Al Markaz Al Islami di jalan Mesjid Raya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (12/4/2021) malam.
Seperti dilansir Antara, meskipun dalam kondisi pandemi COVID-19, tidak menyurutkan semangat dan antusias jamaah untuk melaksanakan Salat Tarawih, mengingat pada tahun lalu ditiadakan oleh pemerintah karena kondisi tidak memungkinkan.
"Kita masih bersyukur tahun ini bisa diberikan kesempatan salat berjamaah bersama, meski dalam situasi pandemi," tutur Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman dalam penyampaiannya di masjid setempat.
BACA JUGA: Masjid Istiqlal Akhirnya Dibuka Kembali, Imam Besar Masjid Istiqlal Ajak Jemaah Bersyukur
Ia berharap, pelaksanaan ibadah salat tarawih malam ini, tetap memperhatikan protokol kesehatan, begitupun salat tarawih berikutnya, jaga jarak dan tetap mematuhi aturan pemerintah tidak menimbulkan kerumunan.
Selain itu, adik kandung mantan Menteri Pertanian Amran Sulaiman ini sangat berharap jamaah terus memakmurkan masjid baik di awal, pertengahan hingga akhir Ramadhan. Sebab, belum tentu semua bisa mendapatkan kembali ramadhan pada tahun berikutnya.
"Mudah-mudahan salat tarawih malam ini jamaahnya bisa bertahan sampai akhir ramadhan. Biasanya, kalau diawal saja ramai, nanti pertengahan dan akhir Ramadhan sudah banyak pergi di mal dan tempat belanja," katanya berkelakar.
Sudirman pun kembali menekankan, bahwa, Pemerintah Provinsi telah mengeluarkan surat edaran pada setiap masjid untuk patuh dan taat menerapkan protokol kesehatan selama menjalankan ibadah di bulan suci.
Sementara Imam Besar Masjid Al-Markaz KH M Muammar Bakry mengatakan, pelaksanaan salat tarawih sesuai dengan aturan protokol kesehatan. Saf salat dan duduknya telah dipasarkan tanda agar jarak jamaah tidak saling berdekatan.
"Protokol kesehatan dilakukan secara ketat, mengatur jarak dan untuk jumlah jamaah 50 persen dari kapasitas dari pada masa normal. Kami sediakan juga cuci tangan, dan pengatur suhu, serta menghimbau dan mewajibkan jamaah pakai masker saat masuk masjid," ujarnya menegaskan.
Muammar menyebutkan, untuk kapasitas Masjid Al-Markaz bisa menampung hingga 10 ribuan jamaah bila kondisi normal saat ramadhan. Namun tahun ini, tentunya berbeda dan disesuaikan dengan ruangan masjid karena ada pengaturan jarak.
Salah seorang jamaah asal Gowa, Irwan sengaja datang jauh-jauh ke Makassar untuk mengikuti salat tarawih pertama. Sebab, tahun lalu, tidak diberikan kesempatan salat tarawih berjamaah, karena dampak korona.
"Saya memang meniatkan kalau tahun ini bisa salat tarawih, maka salat tarawih di masjid ini, alhamdulillah akhirnya terwujud. Memang setiap tahun selalu disini pertama. Tahun lalu tidak bisa karena korona," katanya.
Dari pantauan di masjid setempat, terlihat seluruh tegel masjid dipasangkan batas menggunakan lakban. Di Depan pintu masuk terpasang pengatur suhu tubuh dan ada pengurus masjid berjaga.
Ruangan masjid di lantai satu dipadati jamaah perempuan, di lantai dua dipadati jamaah laki-laki dan lantai tiga khusus perempuan. Sementara di pelataran masjid jamaah bercampur. Hanya saja dari pengamatan masih ada beberapa jamaah tidak mengenakan masker.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: