Pasien Covid-19 ini pegang dua sarung tangan berisi air (Twitter/@marcgoldstein_)
Sebuah foto menyayat hati telah dibagikan di media sosial yang menunjukkan kenyataan bagi pasien yang dirawat di rumah sakit setelah tertular Covid-19.
Gambar menunjukkan tangan pasien sedang menggenggam dua sarung tangan karet yang berisi air.
Dikutip dari News.com.au, ide tersebut datang dari seorang perawat yang mencoba meringankan penderitaan pasien yang diintubasi dengan COVID-19 dan memutuskan untuk mengisi dua sarung tangan lateks dengan air hangat.
Dia menggunakannya untuk menghangatkan tangan pasien, yang telah menjadi dingin selama intubasi, karena kesulitan sirkulasi, tetapi juga untuk memberikan kasih sayang.
A heartbreaking sign of the times: In isolation wards where patients die alone, craving the touch of their loved ones, nurses fill gloves with warm water to simulate that comfort. They call it the Hand of God. pic.twitter.com/KAhzweRlB4
— Marc Goldstein (@marcgoldstein_) April 9, 2021
Teknisi keperawatan menambahkan bahwa pembatasan kontak fisik akibat pandemi membuat banyak orang merasa sendirian.
Banyak netizen yang menanggapi foto tersebut, beberapa profesional kesehatan memberikan tepuk tangan.
“Saya kagum pada manusia yang cukup berbelas kasih untuk memikirkan hal ini,” tweet seorang wanita.
“Foto ini sangat menyedihkan. Ini menegaskan bagi saya bahwa #CovidZero adalah satu-satunya tujuan moral. Tidak ada yang lebih penting dari kehidupan manusia, tidak ada batasan, perjalanan, kebebasan atau ekonomi yang lebih penting dari kehidupan,” tulis seorang pria.
“Ketika semua ini berakhir, kami benar-benar harus berada di sana untuk semua karyawan medis dan rumah sakit yang harus menyaksikan ini secara langsung. Saya tidak bisa membayangkan betapa hancurnya hati mereka," kata yang lain.
Diyakini gambar itu berasal dari Brasil, di mana kematian akibat virus telah mencapai 345.000.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: