Ali Mochtar Ngabalin./ istimewa
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin senang mendengar kabar bahwa PT Pelni telah mencopot pejabatnya yang menggelar kajian online Ramadan dan membatalkan sejumlah agenda kajian yang flyer-nya telah banyak beredar di media sosial.
Sehubungan flyer info penceramah dlm kegiatan Ramadhan di lingkungan PT @pelni162 dr Badan Dakwah Pelni yg sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa:
— Dede Budhyarto (@kangdede78) April 8, 2021
Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi.
Oleh sebab itu kegiatan tsb DIBATALKAN. https://t.co/6d3S5sQK2A
Ngabalin pun memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada jajaran komisaris dan direksi PT Pelni. Menurutnya, keputusan yang diambil oleh petinggi PT Pelni dapat jadi pelajaran bagi BUMN lain.
"apresiasi&dukungan penuh pd komisaris&direksi PT. PELNI yg bertindak tegas. juga mjd pelajaran bg semua BUMN hrs BERANI jgn ragu"kalau ada karyawannya yg msh bersekutu dgn kawanan penyebar paham RADIKAL, INTOLERAN, TAKFIRI&PAHAM KHILAFAH dll.#WaspadaPahamRadikal," katanya.
Dalam flyer yang beredar, terdapat sejumlah pemuka agama yang diundang. Antara lain Ustaz Firanda Andirja, Ustaz Rizal Yuliar Putrananda, Ustaz Syafiq Riza Basalamah, dan Ketua MUI Cholil Nafis.
apresiasi&dukungan penuh pd komisaris&direksi PT. PELNI yg bertindak tegas. juga mjd pelajaran bg semua BUMN hrs BERANI jgn ragu"kalau ada karyawannya yg msh bersekutu dgn kawanan penyebar paham RADIKAL, INTOLERAN, TAKFIRI&PAHAM KHILAFAH dll.#WaspadaPahamRadikal pic.twitter.com/sBIH5aUjwK
— Ali Mocthar Ngabalin (@AliNgabalinNew) April 9, 2021
Flyer itu kini telah dicoret dengan tulisan 'DIBATALKAN' dengan huruf warna merah.
Sebelumnya, Komisaris Independen PT Pelni Kristia Budhyarto mengatakan, acara itu tidak memperoleh izin dari direksi.
Relawan Presiden Joko Widodo pada Pilpres lalu ini pun mengingatkan kepada seluruh jajaran BUMN agar tidak segan-segan mencopot pegawainya yang terlibat radikalisme.
"Selain itu pejabat yg terkait dgn kepanitiaan acara tsb telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kpd seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yg terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sdktpun, BERANGUS," kata dia.
Cholil Nafis Santai
Melalui akun Twitter @cholilnafis, Cholil membenarkan bahwa dirinya termasuk dalam pendakwah yang seharusnya mengisi acara.
"Ia betul sdh komfirmasi ke saya. Saya dihubungi utk isi kegiatan Ramadhan sbgmn masjid lainnya minta waktu ke saya utk berceramah. Krn waktunya yg cocok dan daring maka saya terima, dan saya tak pernah menanyakan dg siapa dan siapa saja asatidznya yg diundang," tulis Cholil.
Cholil mengaku tidak pernah bertanya tentang daftar ustaz yang mengisi kajian tersebut. Dia juga mengaku telah diberi tahu bahwa kajian itu telah dibatalkan.
"Ya. Dulu sdh dikomfirmasi dari sebulan lalu lebih ke saya. Saya tak tahu siapa saja yg mengisi di kajian hari lainnya. Tapi tadi sdh di WA ke saya bahwa seluruh kajian itu dibatalkan," tulisnya.
Ia betul sdh komfirmasi ke saya. Saya dihubungi utk isi kegiatan Ramadhan sbgmn masjid lainnya minta waktu ke saya utk berceramah. Krn waktunya yg cocok dan daring maka saya terima, dan saya tak pernah menanyakan dg siapa dan siapa saja asatidznya yg diundang. https://t.co/3SflsT8Yo2
— cholil nafis (@cholilnafis) April 8, 2021
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: