Mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia RI, Natalius Pigai menyebutkan rasisme harus lawan dengan akal sehat bukan emosional.
Pigai memposting pernyataan ini melalui akun twitter miliknya, @NataliusPigai2 tertanggal 10 Februari 2021 pukul 06.38 wib.
"Produsen Kejahatan ada dalam lingkaran kekuasaan bkn org biasa. Karena itu saya tidak pernah berniat memenjarakan orang hanya karena kekerasan verbal pada saya. Rasisme harus lawan tetapi dengan akal sehat, bukan emosional," tulis Pigai.
Hal ini mendapatkan komentar dari para netizen.
"Tapi buzzeRp seperti abu janda tidak bisa dilawan dgn akal sehat bung, tp hrs dengan hukum...sangat kecewa dgn anda bung....," tulis akun @puterilovenza.
"Setuju akal sehat harusnya digunakan sebelum bertindak Pace, pace bisa berfikir apa yang akan terjadi pada opini masyarakat yang mendambakan keadilan dalam penindakan hukum. Pace sebetulnya cukup diam saja, klo pun mau memaafkan, gak usahlah berpamer ria foto bersama," tulis akun @xuratama.
"Ironis memang, di satu sisi beliau merasa pemimpin bagi org kecil dan mjd simbol perlawanan terhadap HAM tapi disisi yg lain beliau jg melindungi org yg sudah menyakiti banyak org kecil," tulis akun @JelekJorok.
"Memberi efek jera pada pelaku SARA adalah juga tindakan akal sehat, agar tak mengulang lagi dan pelajaran bagi yang lain. Titik ini yang tidak Anda pikirkan, bung Pigai!," tulis akun @andi_amru_.
"Pak Pigai mmg orang baik...namun pertemuan dg abu janda,seolah mematahkan perjuangan masyarakat dlm memerangi rasisme dan pemecah belah anak bangsa yg dilakukan buzzerp" peliharaan kakak pembina!," tulis akun @DsSupriyady.
"Statment B. Pigai benar, tapi tuk case lain. Ini sosok Abu Janda yg memang sudah melewati batas rasio manusia, orang yg lebih suka lihat dia mati. Pertemuan dan selfy di rumah makan oke saja, tapi hrs dilihat juga ribuan simpatisan bela bung pigai, bagaimana perasaan mereka," tulis akun @Kerta_Diwangsa.
"Bpak pigai sangat muliya hati nya, Cukup minum kopi bareng selesai perkara, Yg kita tuntut disini keadilan, Sma sprti kasus2 lainya,spt ustad maher,beliau juga sudah minta maaf tp hukum tetap berlanjut,bahkan sampai meninggal dlm penjara, Sungguh indah sekali ke adilan di negri ni," tulis akun @danilanovita.
https://t.co/v8wfiX6P7b Produsen Kejahatan ada dalam lingkaran kekuasaan bkn org biasa. Karena itu saya tidak pernah berniat memenjarakan orang hanya karena kekerasan verbal pada saya. Rasisme harus lawan tetapi dengan akal sehat, bukan emosional.
— NataliusPigai (@NataliusPigai2) February 9, 2021
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: