Ribka Tjiptaning. (Dok. Dpr) / Terawan Agus Putranto. (ANTARA)
Anggota DPR RI dari fraksi PDIP Ribka Tjiptaning bertanya tentang banyak hal di depan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin terkait penanganan pandemi COVID-19. Dalam kesempatan itu, Ribka juga bertanya soal penunjukan Budi sebagai Menkes, padahal dia bukan berasal dari orang kesehatan.
Ribka juga menyentil keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memilih Budi Gunadi menggantikan posisi Menkes sebelumnya, Terawan Agus Putranto. Ribka mempertanyakan apakah Budi Gunadi ditunjuk hanya karena untuk menyelesaikan masalah vaksin saja.
Baca juga: Tolak Divaksin, Politikus PDIP Ribka Tjiptaning: Mending Gue Bayar Denda
Sebab, menurut dia, Terawan semasa menjabat agak sulit menyetujui pendistribusian vaksin COVID-19. Ribka menyebut Terawan agak bandel soal vaksin.
"Kontraknya gimana sama Jokowi. Jangan- jangan cuman ini untuk menyelesaikan vaksin aja. Si Terawan rada-rada bandel nih. Kalau sama vaksin dia agak bandel,” kata Ribka dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Menkes RI, Selasa (12/1/2021).
Sebelumnya, Ribka juga menyatakan akan menolak divaksin dan lebih rela membayar denda Rp5 juta ketimbang harus divaksin. Alasannya, ia belum yakin karena pihak Biofarma belum mengeluarkan tahap uji klinis ketiga.
"Saya tetap tidak mau divaksin. Maupun sampai yang 63 tahun bisa divaksin. Saya udah 63 nih, mau semua usia boleh, tetap, di sana pun hidup di DKI semua anak-cucu saya dapat sanksi Rp 5 juta, mending gue bayar, mau jual mobil, kek," kata Ribka.
"Ini pengalaman saya, Saudara Menteri. Vaksin untuk antipolio malah lumpuh layu di Sukabumi. Terus anti-kaki gajah di Majalaya mati 12 orang, karena di India ditolak, di Afrika ditolak, masuk di Indonesia dengan 1,3 triliun. Waktu itu saya ketua komisi," lanjutnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: