Polisi di Filipina tembak kepala tetangga karena main meriam bambu (Istimewa)
Seorang polisi di Filipina yang bernama Jonel Nuezca memantik amarah publik atas perbuatannya membunuh ibu dan anak yang merupakan tetangganya.
Nuezca menembak wanita bernama Sonya Gregorio (52) dan anaknya, Frank Anthony Gregorio (25), tepat di kepala.
Dalam rekaman video beredar, Sonya dan Frank tampak berpelukan erat sebelum meregang nyawa di hadapan pistol Nuezca.
Dilansir dari World of Buzz, Kepala Polisi di Paniqui menyebut insiden ini bermula saat Nuezca kesal dengan suara meriam bambu atau petasan yang dimainkan tetangganya.
Mereka pun terlibat perselisihan yang kemudian merembet ke permasalahan sengketa tanah.
"Pelaku mengonfrontasi mereka dan insiden penembakan terjadi. Amarah pelaku dipicu oleh perselisihan antara putrinya dengan Gregorio," ujar polisi.
TRIGGER WARNING ????
— CNN Philippines (@cnnphilippines) December 21, 2020
Double murder charges will be filed against police officer Jonel Nuezca for shooting his two unarmed neighbors in Paniqui, Tarlac yesterday.
Netizens seek #JusticeForSonyaGregorio #JusticeForFrankGregorio. Full story: https://t.co/tUVKCM11Lq pic.twitter.com/z0IWBS59v9
Putri Nuezca memang terlihat dalam video itu dengan memakai baju putih. Dia bahkan sempat membanggakan profesi sang ayah yang merupakan polisi.
"Ayahku adalah polisi," teriaknya kepada Sonya dan Frank.
"Aku tak peduli," balas Sonya dan Frank yang saling berpelukan, melindungi diri dari ancaman.
"Dasar anak lon*e. Kau mau dihabisi sekarang?" kata Nuezca.
TW// Shootings, death??
— ? (@ddeluy) December 21, 2020
ini lagi viral di Filipina, bejat bngt????
Oknum Polisi tega tembak mati seorang ibu dan anak diduga karna perselisihan hak tanah!
A THREAD #JusticeforSonyaGregorio #JUSTICEFORFRANKGREGORIO #StopTheKillingsPH #EndPoliceBrutality pic.twitter.com/DRGnWyayO5
Setelah mengatakan itu, dia menarik pelatuk dan menembak Sonya serta putranya Frank, tepat di kepala. Penembakan ini menimbulkan kepanikan di antara tetangga yang menyaksikan perselisihan mereka.
Mereka tak menyangka Nuezca tega menembak warga sipil yang tidak bersenjata.
Tak puas, Nuezca kembali menembak Frank dan Sonya seakan hendak memastikan kematian ibu dan anak itu.
Seorang saksi mata bernama Alyssa Calosing mengatakan bahwa warga sebenarnya sudah menangis dan meminta Nuezca untuk pergi, sebelum insiden itu terjadi.
Namun, Nuezca tak peduli. Bahkan setelah membunuh tetangganya, dia dan putrinya pergi begitu saja seakan tidak terjadi apa-apa.
dan katanya polisi ini kontroversial, tahun 2019 juga terlibat dalam pembunuhan tapi tidak dipenjara karna tidak ada bukti. dan ini juga beberapa. pic.twitter.com/HxLJwZ36yt
— ? (@ddeluy) December 21, 2020
Satu jam setelah insiden ini, Nuezca menyerahkan diri kepada polisi dan mengembalikan pistol semi-otomatis yang diduga digunakan untuk menembak Sonya dan Frank Gregorio.
Nuezca dijerat dengan dua pasal pembunuhan dan investigasi lebih lanjut sedang dilakukan, tanpa rekomendasi penebusan.
Netizen yang murka atas insiden ini menggaungkan tagar #JusticeforSonyaGregorio dan #PulisAngTerorista
This is so heartbreaking ???????? pic.twitter.com/poTmG7DOIR
— ? (@ddeluy) December 21, 2020
Video fullnya bisa disaksikan di link berikut
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: