Rizieq Shihab (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Organisasi Front Pembela Islam (FPI) menyampaikan klarifikasi terkait meninggalnya enam orang anggota laskar mereka yang ditembak mati oleh polisi.
Sambil menahan tangis, Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengucapkan bela sungkawa kepada enam anggota laskar yang disebutnya mati syahid.
Munarman menyebut bahwa pihaknya awalnya mengira keenam orang tersebut hilang. Karena itulah pernyataan awal FPI adalah ada enam anggota mereka yang diculik orang tak dikenal.
Namun, setelah mendengar pernyataan dari kepolisian mengenai enam pengikut Rizieq Shihab yang ditembak mati, barulah FPI memperoleh gambaran apa yang sebenarnya terjadi.
Dalam konferensi pers yang digelar Senin (7/12/2020), Munarman menyebut bahwa sejak kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia, dia sudah diintai atau dimata-matai.
Baca juga: Begini Kondisi Mobil Polisi yang Terlibat Baku Tembak dengan Pengikut Rizieq Shihab
Di hari Jumat (4/12/2020), FPI mengetahui ada pengintai yang ditugaskan institusi negara untuk memata-matai Rizieq Shihab di Pondok Pesantren Rizieq Shihab di Megamendung, Bogor.
"Mereka menggunakan drone dan peralatan canggih lainnya," katanya.
Namun, karena cara pengintaian yang tidak profesional, laskar penjaga dan pengintai berhasil dilakukan komunikasi dan mendapat semua data-data penting.
"Ternyata pengintaian juga terjadi di Petamburan. Ada foto-fotonya kita dapatkan. Kemudian juga di Sentul," kata Munarman.
Tidak tanggung-tanggung, ada 30 orang yang ditugaskan untuk mengintai segala gerak-gerik Rizieq Shihab.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: