Puluhan Pedagang Pasar Meninggal karena Covid-19, IKAPPI: Ini Pukulan Berat bagi Kami

Kasus Covid-19 di pasar (INDOZONE/Arya Manggala)

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyampaikan total kasus positif virus corona (Covid-19) di pasar tradisional adalah sebanyak 1.172 kasus. Menurutnya, kasus tersebut tersebar di 201 pasar di Indonesia. 

Ketua Bidang Organisasi IKAPP, Muhammad Ainun Najib, mengatakan ada sebanyak 37 pedagang yang meninggal akibat Covid-19. Kata dia, hal itu menjadi pukulan berat bagi IKAPPI dan pedagang pasar di Indonesia. 

"37 pedagang meninggal, itu adalah pukulan berat bagi kami sekaligus motifasi agar mendorong kita lebih giat, lebih aktif dan lebih progresif dalam mensosialisasikan protokol kesehatan di pasar, sembari melakukan edukasi atas bahaya Covid-19 dengan bahasa pedagang," kata Najib di Jakarta, Senin (20/7/2020).

Najib menyatakan dengan semakin tingginya jumlah kasus Covid-19 yang terjadi di pasar tradisional tentu membuat para pedagang sadar terhadap bahaya Covid-19. Karena inti dibutuhkan untuk untuk mencegah potensi penularan dan penyebaran Covid-19.

"Saat ini kami lebih aktif untuk melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pedagang pasar untuk tetap waspada," tuturnya. 

"Data yg kami himpun dalam satu minggu terakhir menyatakan bahwa kenaikan lonjakan ini terus terjadi seiring dengan masifnya pelaksanaan rapid test dan swab yang ada di pasar tradisional di seluruh indonesia," ungkapnya. 

Melihat kondisi itu, Najib meminta terhadap pemerintah daerah (Pemda) untuk mengeluarkan kebijakan dengan tujuan pertama mencegah pedagang pasar dari Covid-19, dan kedua menjamin agar penghasilan pedagang pasar tetap stabil. 

"Karena omset pedagang terus mengalami penurunan. Kami sudah menjajaki kerjasama dengan pengelola pasar, kami juga akan menjajaki kerjasama dengan BNPB untuk merumuskan kebijakan yg efektif dan bisa di jalankan di pasar tradisional," tambahnya. 

Najib pun meminta agar pemerintah dapat dapat melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala pada saat jam operasional pasar tradisional berhenti beroperasi. 

"Paling tidak satu minggu dua kali dilakukan. Ini penting untuk di lakukan agar sterilisasi di pasar bisa di jaga dan isolasi terhadap pasar bisa dilakukan," tandasnya.
 

Artikel Menarik Lainnya:

• Klarifikasi Anji Usai Curigai Foto Jenazah Covid-19, Mengaku Tak Mendiskreditkan
• Meski Belum Ada Sanksi, KCI Klaim Penumpang KRL Tertib Dengan Aturan Baru
• Vaksin Corona Masih Diuji, Mendagri Tito Karnavian Ajak Publik Berdoa Virus Melemah