Binatang menyerupai serigala ditemukan pemburu. (Facebook/Mangatur Hutasoit)
Sudah sekitar sebulan pencarian terhadap makhluk misterius yang diduga penghisap darah ternak warga di Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut) dilakukan, namun belum juga membuahkan hasil. Bahkan, sebelumnya Bupati Taput, Nikson Nababan, membuka sayembara dengan menyediakan uang Rp 10 juta bagi warga yang berhasil menemukan makhluk misterius itu.
Kepala Seksi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumut Wilayah IV Tarutung, Manigor Lumbantoruan, mengatakan, sampai sejauh ini belum ada hasil setelah sebulan dilakukan perburuan terhadap makhluk itu. Perburuan telah dilakukan demi mengungkap sosok makhluk yang mengisap darah hingga menyebabkan kematian ratusan ternak di Pargompulon, Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborongborong, Taput itu.
"Setelah sebulan perburuan, hingga saat ini, belum ada hasil. Tiga kamera pengintai yang dipasang di tiga titik berbeda belum berhasil menangkap gambar sosok makhluk yang mengisap darah ternak," terang Manigor, seperti dilansir Antara, Kamis (16/7).
Meski demikian, kegiatan perburuan untuk mengungkap sosok makhluk yang pengisap darah ternak dimaksud masih tetap akan dilakukan.
"Dugaan kita masih tetap pada sejenis musang," ujarnya.
Dugaan ini masih seperti kesimpulan sebelumnya, bahwa makhluk misterius itu adalah binturong, satwa terbesar dari keluarga musang (Viverridae).
Seperti diberitakan sebelumnya, Manigor menjelaskan berat binturong ini bisa mencapai 20 kilogram, berbulu kekuningan dan berkuku lima dan sangat ahli dalam berburu. Binturong aktif pada malam hari. Binatang ini kadang berada di atas pohon dan juga turun ke tanah dan kadang bangun dan aktif di siang hari.
Pemburuan telah dilakukan warga dan menemukan seekor binatang berbulu lebat berwarna hitam dan bertaring panjang.
Pada saat pemburuan, tim pemburu yang terdiri dari sejumlah warga menyusuri hutan dengan mengendarai kendaraan offroad, melintasi hutan berbatu, lumpur dan aliran air.
"Sepertinya bukan ini target saya sebagai mahluk misteri yang di Desa Pargompulan," tulis Mangatur dalam akun Facebook-nya, Senin (22/6) malam.
Binatang liar itu berhasil mereka buru di Desa Silait-lait, dekat gua bernama Gua Bulu Serngem.
Mangatur dan rekan-rekannya tidak yakin apalah binatang itu yang mereka incar. Sebab, dari ciri-ciri fisik dan korban yang dimangsa, tim tidak melihat ada kecocokan.
Dari hasil pembicaraan dengan warga sebelumnya, makhluk itu diduga memiliki cakar yang panjang dan suka mencabik. Berdasarkan pengamatan warga terhadap ternak bebek yang dimangsa, mahkluk itu hanya menghisap darah mangsanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: