Anggota Komisi IX DPR Nabil Haroen mengimbau agar pemerintah memberikan edukasi kepada masyarakat agar mau memakamkan jenazah pasien dalam pengawasan (PDP) atau orang dalam pemantauan (ODP) sesuai prosedur tetap (protap) Covid-19.
Pasalnya menurut pria yang kerap disapa Gus Nabil tersebut, banyak kejadian di daerah-daerah kalau pihak keluarga tidak ingin anggotanya dimakamkan dengan protap Covid-19.
"Pemerintah dengan berbagai cara harus terus menerus mengedukasi publik tentang penanganan Covid-19," ucap Nabil kepada Indozone, Selasa (9/6/2020).
"Serta perawatan pasien sekaligus tindakan atas jenazah pasien terinfeksi Covid-19. Pelibatan pemuka agama untuk memberi pengaruh dan edukasi publik sangat penting," tambahnya.
Seperti kasus yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan, belum lama ini. Ada segerombolan orang yang memaksa untuk mengambil jenazah keluarganya dari salah satu rumah sakit, dan memilih untuk mengkebumikannya sendiri.
Oleh sebab itu, Nabil berharap juga pemerintah melibatkan para aparat keamanan dan pemerintah desa dengan menanganinya secara pendekatan persuasif, hingga pemberian sanksi.
"Jika membahayakan warga lain dengan sengaja atau ngotot atau keras kepala, maka harus ada sanksi. Pelibatan warga desa dalam konteks terkecil untuk upaya edukasi dan informasi publik sangat penting, khususnya dalam penanganan jenazah Covid-19," tutup Nabil.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: