Kategori Berita
Media Network
Selasa, 02 JUNI 2020 • 16:17 WIB

Wall Street Tetap Aman Meski AS Dilanda Aksi Anarkis, Ini Penyebabnya

Ilustrasi Wall Street. (REUTERS/Andrew Kelly)

Mengawali perdagangan di bulan Juni, indeks di bursa Wall Street ditutup menguat dipicu oleh berlanjutnya optimisme investor terhadap pembukaan ekonomi yang diharapkan akan mendorong pemulihan ekonomi secara bertahap.

Kondisi ini bahkan seolah melupakan fakta bahwa saat ini AS tengah bergejolak akibat gelombang protes terhadap isu rasisme yang sudah berlangsung dalam tujuh hari terakhir. 

Tampilan mobil polisi diserang demonstran George Floyd. (SS/Twitter/@pgarapon)

Sementara itu investor juga mencermati perkembangan hubungan antara Amerika dan Tiongkok, dalam pernyataan terbarunya Donald Trump yang dikutip dari Reuters, ia mengatakan akan mengakhiri perlakuan istimewa terhadap Hong Kong sebagai imbas diberlakukannya undang-undang baru tentang keamanan nasional Hong Kong oleh Tiongkok. 

Meskipun hubungan Amerika dan Tiongkok memanas, kesepakatan dagang fase satu tetap berlaku, sehingga sedikit menghilangkan kekhawatiran investor di pasar. 

Dow Jones membukukan penguatan +92 poin (+0.36%) ditutup pada level 25,475, S&P500 ditutup menguat +11 poin (+0.38%) pada level 3,056, dan Nasdaq bertambah +62 poin (+0.66%) ditutup pada level 9,552. Sementara itu EIDO ditutup menguat +0.57 poin (+3.29%) pada level 17.88. 

Ilustrasi Wall Street. (REUTERS/Brendan McDermid)

Mulai di berlakukannya new normal  yang diharapkan akan mendorong pemulihan ekonomi secara bertahap dan menguatnya beberapa komoditas seperti nikel, timah serta batubara diprediksi akan menjadi sentimen positif di pasar.

Perkembangan Situasi di AS

Mendeklarasikan dirinya sebagai 'Presiden hukum dan ketertiban', Presiden AS Donald Trump berjanji pada hari Senin (1/6/2020) untuk mengembalikan ketertiban di Amerika dengan menggunakan kekuatan militer,  jika kekerasan terus meluas.  

Dilansir dari Reuters, pihak kepolisian tampak menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan demonstran damai di dekat Gedung Putih pada hari Senin.

Para penegak hukum, termasuk petugas yang menunggang kuda, mengamankan demonstran di Lafayette Park, yang terletak di seberang jalan Gedung Putih ketika Trump membuat pernyataannya dari Rose Garden.

Trump berjanji untuk mengakhiri enam malam penjarahan dan kekerasan di kota-kota besar di seluruh negara. Dia mengatakan bahwa ia akan mengerahkan militer AS jika Gubernur negara bagian menolak memanggil Garda Nasional. 

"Walikota dan Gubernur harus membangun kehadiran penegakan hukum yang luar biasa sampai kekerasan berhasil diatasi," kata Trump. 

"Jika sebuah kota atau negara bagian menolak untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dan properti penduduk mereka, maka saya akan mengerahkan militer Amerika Serikat dan dengan cepat menyelesaikan masalah bagi mereka," kata Trump lagi.


Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Wall Street Tetap Aman Meski AS Dilanda Aksi Anarkis, Ini Penyebabnya

Link berhasil disalin!