Ilustrasi petugas rumah sakit yang mengenakan APD. (ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro)
Pihak rumah sakit kini saling kejar-kejaran untuk mendapatkan Alat Pelindung Diri (APD) dengan harga yang tinggi. Hal ini terjadi karena kelangkaan APD yang terjadi di pasar Indonesia, karena permintaaan yang tinggi.
Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), Lia Partakusuma mengatakan tidak mudah mendapatkan APD yang banyak untuk kebutuhan rumah sakit menangani pasien virus corona, sehingga setiap hari mereka harus mengecek stok yang ada di rumah sakit dan mencarinya ke pasar.
"Contoh paling repot sekarang, misalkan masker N95. Ini dibutuhkan untuk medis sebagai garda terdepan. Artinya bagaimana untuk melindungi medis yang langsung kontak dengan pasien. Ini yang agak susah, mungkin barangnya terbatas sehingga kita kejar-kejaran dengan rumah sakit lain, untuk mendapatkan barang tersebut," kata Lia dalam live streaming Cross Check Medcom di Jakarta, Minggu (19/4/2020).
"Belum lagi harganya yang bisa berlipat ganda tingginya karena apakah demandnya tinggi lalu barangnya sedikit sehingga siapa cepat dia dapat gitu. Itu yang buat kami rumah sakit prihatin sekali," ungkapnya.
Bahkan dalam kondisi seperti ini, mereka harus bergerilya dan mencari di mana lagi masker dan APD bisa didapat, dan harus diikuti dengan pembayaran langsung. Padahal sesuai prosedur pihak rumah sakit harus melalui beberapa tahap.
"Kalau masker bedah agak lumayan tapi kalau masker N95 repot banget cari. Gak tau buatnya di mana. Tiap hari kita berlomba-lomba mikirin udah tingal berapa hari persediaaannya jadi kita gerilya ke mana-mana. Itu dirasakan benar-benar, sehingga kami butuh banget perhatian dari pemerintah," mintanya.
Meskipun demikian pihak rumah sakit cukup senang dengan bantuan pemerintah dan para donatur walaupun sampai saat ini persediaan masker dan APD untuk tim medis belum cukup untuk penanganan setiap hari di seluruh rumah sakit yang ada.
"Memang ada bantuan dari pemerintah dan donatur tapi tidak mencukupi. Kebutuhan yang meningkat pesat itu, yang membuat tidak bisanya terpenuhi apa yang kita minta. Apalagi kalau dikatakan, ini (masker dan APD-red) gak bisa cepat karena bahan bakunya ada di luar. Kalau udah ngomong begitu kami gak bisa apa-apa," ujarnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: