Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut antusiasme masyarakat sangat tinggi terhadap program Kartu Prakerja, sejak dirilis pada 20 Maret 2020 lalu, website resmi www.prakerja.go.id telah dikunjungi 2,4 juta unique visitors hingga Minggu (12/4/2020).
Khusus pada saat pembukaan pendaftaran tahap pertama, ada lebih dari 1,1 juta visitors baru.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan, pada Sabtu (11/4/2020) pukul 19.00 WIB telah dilakukan Pembukaan Pendaftaran bagi calon peserta Program Kartu Prakerja. Pada program ini dirinya didapuk sebagai Ketua Komite Cipta Kerja.
"Kami melihat antusiasme ini sebagai refleksi dari ekspektasi publik yang sangat tinggi terhadap program Kartu Prakerja," kata Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Senin (13/4/2020).
Menko Airlangga menerangkan, sebagai tindak lanjut dan respons dari observasi itu pemerintah akan memastikan kapasitas dari sistem Kartu Prakerja (server, front-end dan back-end system) mampu melayani dengan baik. Di samping itu, keamanan data dan server dari serangan juga tentu menjadi fokus perhatian.
Hingga Minggu (12/4/2020) pukul 16.00 WIB, atau 21 jam setelah pendaftaran dibuka, tercatat jumlah yang melakukan Registrasi sebanyak 1.432.133, yang sudah melakukan Verifikasi Email sebanyak 1.063.028 (73,85%), yang sudah melalui Verifikasi NIK sebanyak 624.090 (43,65%), dan yang sudah mengambil program pelatihan atau Join Batch sebanyak 77.834 (5,43%).
"Dari total yang telah registrasi sebanyak 1,4 juta itu, pernah dalam satu menit, pendaftar Kartu Prakerja mencapai 80 ribu orang pada saat yang bersamaan, sehingga kapasitas server akhirnya ditingkatkan," jelasnya.
Dia menerangkan, meskipun demikian ada beberapa hal teknis menjadi catatan dan harus diperbaikan, seperti verifikasi email, unggah foto, kapasitas server dari Kementerian terkait untuk melayani request API dari server Prakerja, hingga penyediaan fasilitas Call Center.
"Karena antusiasme pendaftar program Kartu Prakerja yang sangat tinggi dan ini program baru yang melibatkan digital platform secara end to end, maka dengan segala kerendahan hati. Kami berharap masyarakat bisa memaklumi atas segala kekurangan yang ada pada saat awal pembukaan pendaftaran ini," jelasnya.
Dia menyampaikan, sasaran program Kartu Prakerja adalah pekerja, pencari kerja, dan pelaku usaha kecil dan mikro yang terdampak oleh pandemi COVID-19. Pemerintah juga melakukan pendataan melalui dinas-dinas ketenagakerjaan, pariwisata, koperasi dan UKM, perindustrian dan perdagangan, selain juga pada sektor-sektor yang terdampak oleh pengurangan mobilitas masyarakat seperti transportasi dan ritel.
"Pendataan yang telah dilakukan bukan merupakan pendaftaran. Pendaftaran hanya bisa dilakukan melalui wesite resmi Prakerja. Saya menghimbau masyarakat yang telah melaporkan ke K/L dan dinas-dinas, agar tetap melakukan pendaftaran di situs prakerja," lanjutnya.
Verifikasi data calon peerta program, dilakukan melalui pengecekan dengan database kependudukan (Dukcapil) di Kemendagri, Data Pokok Kependidikan (Dapodik) di Kemendikbud dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kementerian Sosial. Hal ini untuk memastikan bahwa peserta Kartu Prakerja sesuai persyaratan, yaitu berusia di atas 18 tahun, tidak sedang sekolah/kuliah dan untuk mendahulukan masyarakat yang belum menerima berbagai bantuan sosial dari Pemerintah, supaya bantuan lebih merata.
“Prioritas atau fokus program Kartu Prakerja adalah Pekerja yang dirumahkan dan yang terkena PHK, serta pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan sumber pekerjaan. Menteri Ketenagakerjaan yang melakukan pendataan para Pekerja tersebut," lanjutnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: