Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar berbagai program jaring pengaman sosial senilai total Rp110 triliun bagi masyarakat kalangan bawah yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19) dibuat praktis dan efisien.
"Mekanisme penyaluran jaring pengaman sosial ini dibuat seefisien mungkin, digunakan cara-cara praktis dan tidak berbelit-belit dan tidak menyulitkan masyarakat," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor seperti dikutip Antara, Selasa (7/4/2020).
Dalam rapat terbatas dengan tema "Efektivitas Penyaluran Program Jaring Pengaman Sosial" melalui video conference bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan para menteri Kabinet Indonesia Maju, Presiden Jokowi juga meminta penyaluran tersebut juga ikut melibatkan unsur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), pedagang hingga tukang ojek.
"Rancang agar melibatkan sektor UMKM, pedagang sembako di pasar, jasa transportasi ojek sehingga bisa menggerakkan, mengikutsertakan usaha-usaha di bawah dan bersama-sama ekonomi di bawah ikut bergerak," tutur Presiden Jokowi.
Kepala Negara menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan dana sekitar Rp110 triliun untuk mengatasi dampak sosial ekonomi penyebaran Covid-19.
"Yang dialokasikan untuk jaring pengaman sosial bagi masyarakat lapisan bawah agar tetap mampu memenuhi kebutuhan pokok dan berbelanja untuk menjaga daya beli," pungkas Presiden Jokowi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: