Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta bantuan dalam jaring pengaman sosial untuk mengatasi dampak pandemi virus corona (Covid-19) diberikan secara cepat dan tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Pelaksanaannya betul-betul tepat sasaran. Data dari kelompok-kelompok penerima manfaat juga ‘by name by adress’ (sesuai nama dan sesuai alamat), sehingga tepat dan akurat," kata Presiden Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui telekonferensi mengenai Efektivitas Penyaluran Program Jaring Pengaman Sosial dari Istana Kepresidenan Bogor seperti dikutip Antara, Selasa (7/4/2020).
"Libatkan RT atau RW dan pemerintah desa dan pemerintah daerah. Sehingga betul-betul bantuan ini bisa tepat,” sambungnya.
Presiden Jokowi juga meminta penyaluran dalam jaring pengaman sosial itu dilakukan secara cepat, tanpa birokrasi yang menyulitkan.
Dia pun meminta jajaran kementerian memastikan program jaring pengaman sosial turut dirasakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pedagang sembako di pasar tradisional, hingga pelaku usaha transportasi ojek.
“Sehingga bisa menggerakkan, mengikutsertakan usaha-usaha di bawah dan bersama-sama, ekonomi di bawah ikut bergerak,” tutur Presiden Jokowi.
Kepala Negara menjelaskan, secara keseluruhan dalam mengatasi dampak sosial ekonomi dari pandemi Covid-19, pemerintah sudah menyiapkan Rp110 triliun untuk jaring pengaman sosial yang diprioritaskan bagi masyarakat dengan segmen ekonomi bawah.
Jaring pengaman sosial itu, antara lain perluasan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dari 9,2 juta penerima menjadi 10 juta, dengan nilai manfaat yang ditingkatkan sebesar 25 persen, serta mekanisme pencairan menjadi sebulan sekali dari tiga bulan sekali.
“Kemudian Kartu Sembako dinaikkan dari 15,2 juta penerima menjadi 20 juta penerima manfaat yang nilainya dinaikkan 30 persen dari Rp150 ribu menjadi Rp200 ribu dan diberikan selama sembilan bulan,” urai Jokowi.
Untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), pemerintah telah menyiapkan bantuan sosial khusus untuk 3,7 juta berbasis keluarga. Menurut Jokowi, Jabodetabek merupakan wilayah yang rentan kasus positif Covid-19, terutama DKI Jakarta dengan kasus virus corona terbanyak di Indonesia.
“Sebanyak 1,1 juta disalurkan Pemprov DKI Jakarta, dan 2,6 juta disiapkan oleh pemerintah pusat selama dua bulan sesuai dengan masa tanggap darurat yang ditetapkan oleh Satgas Covid-19,” ujar Jokowi.
Presiden Jokowi juga telah memerintahkan Menteri Sosial Juliari Batubara untuk mendistribusikan 200 ribu paket sembako di wilayah Jabodetabek.
Selain itu terdapat stimulus kartu pra kerja yang akan dimulai pada 9 april 2020, dengan total kenaikan anggaran Kartu Pra Kerja menjadi Rp20 triliun dari Rp10 triliun.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: