Ilustrasi sejumlah warga menyerbu toko (panic buying) (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)
Institut Development of Economics and Finance (INDEF) mengingatkan pemerintah tentang bahayanya virus Corona (Covid-19) yang bisa mengganjal perekonomian Indonesia.
Peneliti INDEF, Ariyo DP Irhamna mengatakan, situasi akan menjadi lebih parah ketika status lockdown dijalankan oleh pemerintah.
Sebab, dengan seperti saat ini saja, status social distancing, sudah cukup mempengaruhi pergerakan manusia dan barang di Indonesia.
"Saya rasa masih terlalu dini untuk mengukur dampak lockdown ke ekonomi domestik, mengingat data statistik BPS di Februari baru dirilis 16 Maret. Tentu ini bakal segera berpengaruh kepada inflasi, sebab pasokan barang-barang impor akan terganggu, sedangkan demand meningkat, selain itu akan mendekati bulan Ramadan," ujar Ariyo saat dihubungi Indozone, Kamis (19/3/2020).
Meski demikian, Ariyo mengakui bahwa dampak ekonomi akibat mewabahnya Covid-19 tidak bisa dihindari. Pemerintah, kata dia, hanya bisa meredam agar dampaknya tidak terlalu parah bagi Indonesia.
Ia berharap, muncul kesadaran bersama untuk menjaga akan perluasan penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas. Ia juga berharap segera ditemukan vaksin untuk mengatasi Covid-19, agar kondisi dunia stabil kembali.
"Saya rasa dampak ke ekonomi tidak bisa dihindarkan, sehingga kebijakan yang perlu didorong adalah untuk mengurangi penyebaran Covid-19 dan meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: