Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara asal Tiongkok sepanjang 2019 mencapai 11% dari total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Sehubungan dengan diterbitkannya larangan penerbangan langsung Indonesia-Tiongkok akibat virus korona akhir-akhir ini, Indonesian National Air Varrier Association (INACA) pun kemudian berhitung, seberapa dampaknya terhadap industri penerbangan nasional.
"Turis dari Tiongkok 11% pada periode Januari-Oktober 2019 actual, November-Desember 2019 estimated. Dampak terhadap bisnis penerbangan pasti ada, namun seberapa besar penurunannya, sangat bergantung bagaimana kecepatan Tiongkok bisa mengatasi masalah tersebut," ujar Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja kepada Indozone, saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (4/2/2020).
Sebagaimana diketahui, wabah Virus Korona di Wuhan, Tiongkok telah memicu kekhawatiran secara global, karena virus ini telah menyebar ke seluruh Asia dan beberapa negara di dunia.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penutupan kunjungan dari dan menuju Tiongkok oleh pemerintah setempat membuat jumlah kunjungan wisatawan menurun, meski hal ini belum terlihat secara signifikan.
Dari data BPS tercatat, pada Desember 2019, jumlah kunjungan wisatawan dari Tiongkok sebesar 11,2 persen atau sekitar 2 juta dari jumlah wisatawan keseluruhan sebesar 16 juta. Jumlah tersebut diprediksi akan menurun drastis karena adanya penutupan kunjungan oleh Pemerintah Tiongkok.
Sementara itu, ekspor Indonesia ke Negara Tirai Bambu tersebut juga akan mengalami perubahan jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Sebab, Tiongkok merupakan salah satu mitra dagang Indonesia yang memiliki porsi besar dalam ekspor maupun impor.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: