instagram/@dharmasusatya/wikipedia
Gelar kebangsawanan di Indonesia pada umumnya diberikan kepada masyarakat keraton dan orang-orang di luar keraton yang dianggap berjasa kepada keraton.
Gelar kebangsawanan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat punya kisahnya masing-masing. Penasaran dengan gelar kebangsawanan Kraton Ngayogyakarta? Yuk simak informasi berikut ini.
Gelar Kanjeng Panembahan adalah gelar kebangsawanan yang diberikan kepada putera Sultan sebagai anugerah tertinggi dari Sultan, atas jasa-jasanya terhadap raja. Misalnya, K.P.Purubaya.
Gelar Kanjeng Bendara Raden Ayu adalah gelar kebangsawanan di lingkungan Kraton Yogyakarta yang diberikan kepada garwa ampeyan (selir).
Gelar kebangsawanan Kanjeng Ratu diberikan kepada para bangsawan perempuan di lingkungan Kraton Yogyakarta. Gelar tersebut diberikan kepada puteri sulung Sultan yang lahir dari garwa ampeyan dan sudah menikah.
Gelar ini diberikan kepada cucu, cicit, dan canggah perempuan Sultan yang sudah menikah.
Gelar Raden Bagus diberikan di lingkungan Kraton Yogyakarta yang diberikan kepada wareng (keturunan ke lima) Sultan ke bawah yang belum menikah.
Gelar kebangsawanan ini diberikan kepada cucu, cicit, dan canggah laki-laki Sultan baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah.
Gelar kebangsawanan ini diberikan kepada abdi dalem Kraton Yogyakarta yang berpangkat penewu. Penewu sendiri berasal dari kata sewu yang artinya seribu. Penewu pangkat abdi dalem Kraton membawahi seribu orang.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: