Kosakata bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan, begitu juga dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang rutin diperbaharui. Dalam satu tahun saja, sebanyak dua kali dilakukan pembaharuan untuk KBBI versi daring.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendapatkan sejumlah tambahan kosakata baru pada April 2019. Kosakata baru tersebut dimasukkan dalam KBBI edisi kelima. Berikut ini adalah 10 kosakata baru yang ada di KBBI, dirangkum Indozone dari berbagai sumber, Jumat (18/7):
Biasanya, masyarakat mengenalnya dengan kata 'mouse'. Namun, itu diambil dari bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia, peranti komputer untuk mengendalikan kursor ini disebut tetikus.
Gembut adalah kata sifat yang memiliki arti lunak, lembut, atau lembek.
Menurut KBBI, panau adakah noda atau bercak-bercak putih pada kulit manusia (biasanya berasa gatal kalau berpeluh).
Senandika artinya mengobrol dengan diri sendiri. Namun, senandika sering disamakan dengan monolog. Padahal, kedua kata tersebut punya makna berbeda. Seseorang yang bermonolog melakukan pembicaraan satu arah kepada orang lain atau audiens, sementara seseorang yang bersenandika akan bicara dengan dirinya sendiri, tanpa ada orang lain.
Kita sering menyebut benda ini dengan 'stapler'. Dalam KBBI, benda ini dinamakan pengokot yaitu alat pembengkok besi atau kawat yang akan digunakan untuk memaut.
Dalam KBBI, sebenarnya kata utas diartikan benang, tali, atau benda untuk menyambung benda-benda lainnya. Namun akhirnya, kata ini digunakan sebagai padanan kata bahasa Inggris 'forum' atau 'thread', penyambung komunikasi para pengguna situs-situs diskusi di dunia maya.
Istilah-istilah seperti bui, hotel prodeo, dan lembaga permasyarakatan kerap digunakan untuk menggambarkan penjara. Namun, untuk bentuk bakunya versi KBBI adalah terungku.
Umumnya, kita menggunakan kata 'debat' yang merupakan serapan dari bahasa Inggris 'debate'. Dalam KBBI, debat punya sinonim kata yaitu sawala.
Kata pranala menggantikan kata 'hyperlink' atau 'link' yang biasa kita gunakan. Dalam KBBI, pranala artinya hipertaut.
Dengan alat ini, kita bisa melihat jelas benda lain yang berukuran sangat kecil atau kita menyebutnya dengan kaca pembesar (lup). Dalam KBBI, alat ini disebut juga suryakanta, berasal dari dua kata yaitu surya (matahari) dan kanta (kaca yang kedua belah permukaannya melengkung).
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: