UNDERWOOD ARCHIVES/UIG/REX/SHUTTERSTOCK
Zaman dahulu, orang-orang harus bersusah payah untuk menimba ilmu di bangku sekolah. Perjalanan dari rumah menuju sekolah pun tidak semudah sekarang. Bahkan, sistem belajar di sekolah zaman dulu pun berbeda jauh dengan sekarang yang serba mudah dan canggih.
Sekitar 100 tahun lalu, sistem belajar di beberapa sekolah di sejumlah negara masih sangat kuno. Mulai dari pakaian sekolah, gaya mengajar gurunya, jam belajar, hingga ruangan dan meja belajarnya.
Penasaran seperti apa? Seperti inilah potret sekolah di masa lampau sekitar 100 tahun yang lalu.
Tahun 1800-an dan awal 1900-an banyak negara mengeluarkan Undang-Undang yang mengharuskan kota-kota besar untuk menyediakan pendidikan dasar dan menengah di malam hari. Sementara, mulai dari pagi hingga siang hari, mereka diwajibkan bekerja untuk pemerintah. Berbeda ya dengan sekarang, di mana orang tua mengutamakan anak-anak untuk sekolah ketimbang bekerja.
Keterbatasan ekonomi di zaman dulu juga membuat sekolah sebagai salah satu kegiatan yang sangat sulit digapai. Tidak semua orang tua bisa membiayai sekolah untuk anaknya. Begitu pun sekolah-sekolah yang ada di beberapa negara. Jumlahnya masih sangat terbatas, bahkan banyak sekolah yang cuma memiliki satu ruangan kelas saja.
Di tahun 1800-an hingga 1900-an, siswa yang melanggar peraturan akan dikenakan sanksi penahanan, diskors, atau dikeluarkan dari sekolah. Namun sebelum mendapat hukuman itu, siswa yang melanggar akan mendapat hukuman fisik dulu seperti dicambuk, diikat, dan telapak tangan atau ujung jari dipukul dengan penggaris. Berbeda dengan zaman sekarang, di beberapa sekolah di sejumlah negara sudah melarang hukuman fisik kepada siswa. Jika kedapatan dilakukan, maka guru bersangkutan justru akan dikenakan sanksi hukum.
Sekolah zaman dulu memberi kelas khusus untuk siswa perempuan. Mereka akan dibekali keterampilan lain untuk mengurus rumah tangga, seperti menjahit, membersihkan rumah, mencuci, dan sebagainya. Bagi orang dulu, perempuan boleh bersekolah, namun tetap harus bisa mengurus rumah.
Sebagian besar anak-anak di Amerika pada tahun 1800-an dan awal 1900-an hanya memiliki satu guru untuk kelas 1 sampai 8. Karena keterbatasan jumlah guru itu, mereka akhirnya disatukan dalam satu ruangan. Dalam satu ruangan bisa diisi sekitar 40 anak. Anak-anak kelas 1 duduk di paling depan dan kelas lebih tua duduk paling belakang. Sementara, guru akan mengajar dengan papan tulis yang ditinggikan di depan kelas.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: