Bocah 3 Tahun di Jepang Mati Kelaparan, Dia Ditinggal Ibunya yang Pergi Menemui Sang Pacar

Seorang ibu di Jepang meninggalkan anaknya di rumah demi bertemu dengan sang pacar. (The Sun)

Seorang bocah 3 tahun di Jepang dinyatakan mati kelaparan setelah ditinggal ibunya yang pergi selama berhari-hari demi menemui sang pacar.

Mengutip sebuah laporan media lokal, bocah bernama Noa itu tewas akibat kelaparan dan dehidrasi di sebuah apartemen di Tokyo setelah ditinggal oleh ibunya, Saki Kakehashi selama delapan hari untuk bertemu dengan pacarnya.

Diketahui, Kakehashi dan Noa telah tinggal di apartemen itu sejak Juli 2017 setelah bercerai dengan ayah Noa.

Pada Juni lalu, Kakehashi pergi meninggalkan Noa untuk mendatangi pacarnya yang tinggal di Prefektur Kagoshima.

"Dia pergi dari rumah selama delapan hari, dan baru kembali saat larut malam dengan anaknya tidak ada yang mengurus," kata seorang teman Kakehashi kepada kepolisian.

Kakehashi dalam pengakuannya, ketika kembali ke apartemen pada 13 Juni, dia menemukan anaknya sudah tidak bernapas dan langsung menghubungi layanan darurat. Sayangnya, bocah itu dinyatakan tewas di apartemennya.

Berdasarkan hasil otopsi, Noa menderita thymic atrophy, yakni gejala yang terlihat seperti korban penyiksaan serta perutnya hampir kosong. Noa juga mengalami ruam di bagian bokong karena popoknya tidak diganti selama berhari-hari.

Kepada kepolisian, Kakehashi mengatakan bahwa dia berpikir kalau anaknya akan baik-baik saja ketika ditinggal dan tidak pernah mengira bahwa anaknya akan berakhir tewas.

Awalnya, Kakehashi mengatakan anaknya sudah sakit selama beberapa hari dan dia tidak punya uang untuk membawa si buah hati ke rumah sakit.

Namun pada akhirnya dia mengaku bahwa telah meninggalkan anaknya selama delapan hari untuk menjumpai pacar.

Lebih mirisnya lagi, ketika kepolisian mengunjungi apartemennya untuk melakukan pemeriksaan, kepolisian menemukan tempat tinggalnya yang sudah dipenuhi sampah.

Artikel Menarik Lainnya:

• Kisah Letourneau, Guru yang Pernah Heboh Skandal Perkosa Muridnya, Meninggal karena Kanker
• Tertarik Mengurus PSMS Medan? Siapkan Dana Rp3 Miliar
• Meski Sepatu Melayang, Aksi Prajurit Wanita Ini Tetap Profesional