Minggu, 27 APRIL 2025 • 17:36 WIB

Warga Jember Soroti Pembongkaran Portal Perlintasan Kereta oleh Dishub, Keselamatan atau Kepentingan?

Author

Kondisi Portal Dimensi Bagian Atas Yang Dibongkar Pemkab Jember.

INDOZONE.ID - Isu pembongkaran portal baja di perlintasan kereta api JPL 162, Jalan Rasamala, Kecamatan Patrang, Jember, bikin banyak warga angkat suara.

Portal berbahan baja dengan tinggi 2,4 meter dan lebar 5,1 meter itu awalnya dipasang PT KAI Daop 9 Jember.

Tujuannya, buat membatasi kendaraan besar melintas. Tapi, belum lama berdiri, portal ini malah dibongkar.

Warga pun bertanya-tanya, ada apa di balik keputusan ini?

Baca Juga: Petugas Damkar Tersengat Listrik dan Hampir Kejatuhan Atap Plafon Saat Padamkan Kebakaran Pabrik Krupuk di Jember

Hambali, warga sekitar, mengungkapkan keresahannya.

"Adanya portal itu sudah benar, tapi tiba-tiba dibongkar juga saat itu tidak tampak petugas dari KAI. Ini ada apa?" katanya, Sabtu (26/4/2025).

Baca Juga: Kecelakaan 2 Motor di Jember, Salah Satu Korban Masih Berseragam Sekolah MTS

Hambali juga mengingatkan, lokasi itu bukan area biasa. Sudah ada beberapa kecelakaan sebelumnya, bahkan sampai merenggut nyawa sopir truk.

"Bahkan sopir truknya meninggal saat itu, kejadian sekitar bulan Februari kemarin. Kok masih nggak kapok dan malah portalnya dibuka, ini niat melindungi keselamatan warga atau punya kepentingan lain," lanjutnya.

Bukan Hanya Soal Keselamatan

Kritik serupa datang dari Sutrisno, warga Perumahan Rembangan Hill Residence.

Menurutnya, portal tersebut justru membantu mengurangi arus lalu lintas padat di sekitar kawasan pasar.

"Saya dukung penuh PT KAI pasang portal perlintasan untuk menghadang kendaraan besar demi keselamatan pengguna jalan tersebut," ujarnya.

Namun, Sutrisno juga mencium adanya aroma kepentingan lain di balik pembongkaran ini.

Ia menilai tindakan itu bisa menguntungkan pihak-pihak tertentu, khususnya pengusaha material dan pengembang perumahan.

"Pembongkaran yang dilakukan Dishub dan bupati itu. Justru menguntungkan pengusaha armada truk material, maupun pengusaha pengembang perumahan di wilayah setempat," katanya.

Menurut Sutrisno, tanpa portal, truk-truk besar punya akses lebih leluasa. Terutama truk dari proyek pembangunan di sekitar jalur itu.

Tambah Penjaga Perlintasan

Setelah kontroversi ini mencuat, PT KAI Daop 9 Jember memastikan ada langkah baru. Empat orang petugas tambahan kini ditempatkan di JPL 162 untuk menjaga perlintasan.

"Secara historis, JPL 162 tidak dijaga setiap saat oleh penjaga perlintasan, selain itu penjaga tersebut tidak memiliki sertifikat kecakapan serta tidak tersedia alat keselamatan yang memadai sesuai regulasi," jelas Cahyo Widiantoro, Manager Hukum dan Humas PT KAI Daop 9 Jember.

Ia menambahkan, empat petugas baru ini sedang dalam proses sertifikasi oleh Dinas Perhubungan Jember dan BTP Kelas 1 Surabaya.

Mereka juga mendapat pelatihan dasar dari PT KAI terkait SOP operasional dan tanggap darurat.

"Perihal peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang, yang mana portal dimensi atas telah dilepas oleh Pemkab Jember," tutup Cahyo.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan