Senin, 20 JANUARI 2025 • 20:22 WIB

Wabah Chikungunya Serang Wirolegi Jember, Puluhan Warga Lemas dan Ruam Merah

Author

  Warga Dibantu Relawan, Khawatir Chikungunya.

INDOZONE.ID – Puluhan warga di Jalan Sri Tanjung, Lingkungan Kaliwining, Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, dilaporkan mengalami kondisi lemas dan muncul ruam merah di tubuh mereka.

Gejala ini diduga akibat penyakit chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Sebagai respons atas situasi tersebut, warga bersama relawan Rock and Roll Jember melakukan fogging di 15 rumah di kawasan terdampak.

Langkah ini diambil untuk menekan populasi nyamuk dan mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

Minggu kemarin benar ada fogging di sini, dibantu relawan. Soalnya banyak yang kena, hampir 20 orang lebih. Bahkan dalam satu keluarga ada yang sampai tiga atau empat orang sakit dengan gejala sama,” kata Leli, salah satu warga setempat, Senin (20/1/2025).

Leli juga mengungkapkan bahwa anak-anak usia SD hingga balita pun ikut terdampak.

Kondisi ini membuat warga semakin khawatir wabah Chikungunya akan meluas.

Baca Juga: Hujan Deras Picu Banjir di Jember, Ratusan Rumah Terendam

Keluhan Nyeri hingga Lumpuh

Menurut warga, penyakit ini menyebabkan keluhan yang cukup berat, mulai dari demam tinggi, nyeri sendi, hingga ruam merah di tubuh.

Beberapa warga bahkan merasa lemas dan sulit berjalan.

Banyak yang ngeluh sakit sendi, terus lemas seperti gak punya tenaga. Ada juga yang sampai lumpuh sementara,” ujar Leli.

Proses Fogging Warga Dibantu Relawan, Khawatir Chikungunya di Jember

Baca Juga: Korban Suami Kejadian Pasutri di Jember yang Hanyut di Sungai Ditemukan Kondisi Membengkak

Sebagian besar warga memilih berobat ke dokter atau mantri untuk mendapatkan obat.

Namun, ada juga yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit karena gejalanya cukup parah.

Dinkes Jember Pantau Situasi

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, dr. Hendro Soelistijono, menyebut pihaknya masih melakukan pencatatan kasus terkait Chikungunya di daerah tersebut.

Penyakit ini muncul bersamaan dengan meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jember.

Kasusnya memang fluktuatif karena penyebabnya sama, yakni nyamuk Aedes. Tapi untuk data pastinya, kami masih lakukan pendataan. Banyak yang sakit tidak melapor atau periksa ke Puskesmas,” jelas Hendro.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Puskesmas Sumbersari untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut di Wirolegi.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung