Senin, 16 DESEMBER 2024 • 18:05 WIB

Persiapan Nataru 2025 di Yogyakarta, Ini Hasil Pemantauan Tim Pengendali Inflasi Daerah di Seluruh DIY

Author

Tim Pengendali Inflasi Daerah DIY saat di Kompleks Kepatihan, Senin (16/12/2024)

INDOZONE.ID - Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 Pemkot Yogyakarta bersama Tim Pengendali Inflasi telah selesai melakukan pemantauan pasokan dan harga kebutuhan pokok di seluruh kabupaten/kota di DIY.

Pemantauan tersebut dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok dan stabilitas harga kebutuhan pokok menjelang libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.

Tim TPID menjamin empat aspek pokok yakni ketersediaan barang, kestabilan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif. Tim tersebut terdiri dari instansi pemerintah daerah, Bank Indonesia, Biro Perekonomian, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, Bulog, hingga BUMD.

Pemantauan ini menyasar di pasar tradisional, pasar modern, distributor pangan, agen LPG dan BBM.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Setprov DIY Tri Saktiyana mengatakan, meski berdasarkan pemantauan pada tiga titik di Kota Yogyakarta, ada beberapa komoditas mengalami sedikit kenaikan harga. Ia yakin, ketersediaan stok dan harga barang tersebut aman dan stabil.

"Kami cek distributor sembako di Gunungkidul pasokan aman. Dua ton beras dan 35 ton gula pasir setiap pengiriman,” jelas Tri Saktiyana, Senin (16/12/2024).

Sedangkan pada ketersediaan gas LPG 3 kg, lanjut Tri menyebut masih relatif aman. Hal ini karena berdasarkan data pantauan di salah satu agen gas yang didistribusikan di 235 pangkalan di Gunungkidul. Setiap hari mendistribusi 2.090 tabung 3 Kg.

Kemudian, terhadap Kulonprogo telah dilakukan pengecekkan di Gapoktan Ngestiharjo. Sehingga diestimasikan pasokan beras aman hingga Februari 2025.

"Ditambah lagi akan ada panen pada Desember 2024 dengan luasan 8 ha dan produksi 50 ton gabah. Begitu juga, di Kabupaten Sleman dan Kota Jogja juga dinyatakan stok bahan pokok aman," jelasnya.

Analis Kebijakan Madya Biro Adm. Perekonomian dan SDA Setpriv DIY, Yustin Dhamayanti, menambahkan, dari hasil pengujian diperoleh bahwa pangan segar asal tumbuhan (PSAT) meliputi cabe merah, cabe rawit, bawang merah, bawang putih dan beras yang disampel di lokasi pemantaun 4 kabupaten/kota aman dari residu pestisida.

"17 sampel pangan segar asal hewan (PSAH) meliputi daging ayam, daging sapi, ikan kembung segar, ikan bandeng segar dan ikan tongkol segar yang diambil di lokasi semuanya negatif dari kandungan formalin," paparnya.

BACA JUGA Jelang Libur Nataru, Korlantas-Jasa Raharja Matangkan Rekayasa Lalin di Jateng

Terbaru, pada harga komoditas bahan pokok, kecuali bawang merah yang mengalami kenaikan karena memasuki musim hujan yang mempengaruhi hasil panen.

Berdasarkan pemantauan harga seperti di Pasar Sentul harga bawang merah berada di kisaran Rp 42.000 hingga Rp 52.000 per kilo.

Cabai per kilo Rp 54.000, daging sapi per kilo Rp 128.000 sampai Rp 136.000, daging ayam Rp 35.000 per kilo, dan minyakita Rp 16.500 per liter.

Meski begitu, pihaknya menyampaikan sampai saat ini pembelian dari konsumen masih tetap stabil.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung