Kompolnas Tunggu Respons Kapolda Sulsel soal Dugaan Intimidasi Jurnalis di Kabupaten Bone

Kapolda Sulsel, Andi Rian Djajadi.

INDOZONE.ID - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan, Irjen Andi Rian Djajadi, tidak mengindahkan undangan klarifikasi Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Indonesia (Kompolnas) Poengky Indarti.

Undangan klarifikasi tersebut terkait dugaan sikap Kapolda Sulsel mengintimidasi seorang jurnalis media online di wilayah hukumnya yang terjadi di Kabupaten Bone.

Intimidasi itu terjadi setelah munculnya pemberitaan pungutan liar (pungli) di wilayah hukum Andi Rian.

"Belum (direspons). Kompolnas sudah mengirimkan surat klarifikasi ke Polda Sulsel dengan Surat Kompolnas No.B-325/Kompolnas/9/2024, tanggal 10 September 2024," ungkap Poengky Indarti saat dikonfirmasi media, Senin (16/9/2024).

Baca Juga: Cegah Pungli di Samsat, Polda Metro Sebar Provos untuk Lakukan Pengawasan

Poengky mengatakan Kompolnas masih menunggu sikap kooperatif dari Kapolda Sulsel dalam memenuhi undangan klarifikasi tersebut.

Jika panggilan klarifikasi pertama tak diindahkan, kata Poengky, Kompolnas akan melayangkan kembali undangan klarifikasi yang kedua untuk Kapolda Sulsel, Andi Rian.

"Kami masih menunggu. Mudah-mudahan segera direspons. Jika belum direspons juga, kami akan mengirimkan surat klarifikasi kedua," jelas dia.

Sementara batas waktu pemanggilan, menurut Poengky, tergantung proses kecepatan surat menyurat yang diminta untuk klarifikasi.

Baca Juga: Propam Polda Metro Sebut Aipda P Baru Pertama Kali Lakukan Pungli di Samsat Bekasi

Di sisi lain dari catatan Kompolnas sejauh ini, salah satu Polda yang gesit merespons adalah Polda Sumatera Selatan.

"Dari catatan rekam jejak Kompolnas, Polda yang paling cepat merespons, salah satunya Polda Sumatera Utara," ujarnya.

Lanjut dia menambahkan, apabila Kapolda Sulsel tidak mengindahkan undangan klarifikasi maka Kompolnas akan mendatangi Polda Sulsel.

"Kalau sampai klarifikasi kedua belum direspon, maka kami akan hadir ke Polda Sulsel," pungkasnya.