Selasa, 14 MEI 2024 • 11:28 WIB

Gawat! Status Gunung Slamet Naik, 1.000 Pendaki Gagal ke Puncak

Author

Gunung Slamet 3428 mdpl (instagram)

INDOZONE.ID - Gunung Slamet, gunung berapi tertinggi kedua di Jawa, saat ini tidak dapat didaki karena jalur pendakiannya ditutup.

Penutupan ini dilakukan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Tengah.

Video pengambilan video sekitar 1.000 pendaki yang mengalami kegagalan dalam mencapai puncak Gunung Slamet menjadi viral di berbagai platform media sosial.

Dalam video singkat selama 15 detik yang diambil dari Pos 4 Amreta, rute pendakian Gunung Slamet via Guci, Tegal, terlihat sekelompok pendaki yang berkumpul dan bersiap-siap untuk kembali ke titik awal pendakian.

Beberapa akun media sosial membagikan momen tersebut, termasuk salah satunya adalah akun @pendakilawas di platform X.

Di sisi lain, dalam video terlihat seorang petugas memberikan penjelasan kepada hampir 1.000 pendaki tersebut.

Baca Juga: Gunung Ruang di Sulawesi Utara Kembali Erupsi, BMKG Pantau Ketinggian Muka Air Laut dan Dampak Abu Vulkanik

Mereka disarankan untuk menghindari melakukan kegiatan di sekitar puncak karena meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Slamet.

Gunung ini terletak di beberapa wilayah, antara lain Kabupaten/Kota Pemalang, Banyumas, Brebes, Tegal, dan Purbalingga, dan menjadi tujuan populer untuk pendakian.

Namun, pada Minggu 12 Mei 2024, terjadi peningkatan aktivitas vulkanik dari Gunung Slamet.

Hasil pemantauan visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PPGA) Gunung Slamet yang terletak di Desa Gambuhan, Gajah Nguling, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, menyimpulkan sebagai berikut:

Berdasarkan informasi pers yang diterima, laporan dalam rentang waktu 24 jam pada tanggal 12 Mei 2024 pukul 00:00 hingga 24:00 WIB mencatat terjadinya 2 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3 mm dan durasi gempa 27-36 detik.

Selain itu, terjadi juga 17 kali gempa vulkanik dengan amplitudo 3-19 mm, S-P 2.4-3.7 detik, dan durasi gempa 15-24 detik, serta 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5-7 mm, dominan pada 2 mm.

Menurut laporan tersebut, Gunung Slamet saat ini berada pada tingkat waspada Level II.

Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Letusan Mencapai 800 Meter

Kenaikan aktivitas vulkanik tersebut menyebabkan pihak basecamp Gunung Slamet menghimbau ratusan pendaki yang sedang mendaki ke puncak untuk segera turun demi keselamatan.

Penulis: Nadya Mayangsari

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: X/@pendakilawas