Wafat Usai Salat Duha, Ini Profil Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Perjalan Hidupnya Jadi Teladan Bagi Kita Semua
INDOZONE.ID - Hari ini, Rabu (13/03/2024), Majelis Dzikir Nurul Mustofa berduka atas meninggalnya pemimpin mereka, Habib Hasan bin Jafar Assegaf.
Habib Hasan Bin Jafar Assegaf dikabarkan meninggal dunia pada hari kedua Ramadan, setelah melaksanakan salat Dhuha sekitar pukul 09.00 WIB.
Ucapan belasungkawa disampaikan oleh beberapa organisasi masyarakat Islam, termasuk Rabithah Alawiyah.
Melalui akun X resmi bernama @dpprabithah, DPP Rabithah Alawiyah menyampaikan rasa duka cita atas kepergian Habib Hasan bin Jafar Bin Umar Assegaf.
Jenazah Habib Hasan akan dikebumikan di Masjid Nurul Mustofa Center, Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Baca Juga: Breaking News! Habib Hassan bin Jafar Assegaf Meninggal Dunia
Profil Habib Hasan bin Jafar Assegaf
Habib Hasan Bin Jafar Assegaf, pendiri dan pemimpin Majelis Taklim Nurul Musthofa, Jakarta Selatan, adalah tokoh yang tidak asing bagi umat Islam di Indonesia.
Dia adalah anak sulung dari Habib Ja'far Assegaf, lahir di Kramat Empang, Bogor pada 26 Februari 1977.
Habib Hasan mempunyai empat saudara kandung, yaitu Habib Hasan bin Jafar Assegaf, Habib Abdulloh bin Jafar Assegaf, Habib Musthofa bin Jafar Assegaf, dan Habib Sami bin Jafar Assegaf. Dia memulai pendidikan formalnya di IAIN Sunan Ampel Malang.
Setelah menuntut ilmu di Malang, Habib Hasan bergabung dengan alim ulama di Jakarta dan mulai berdakwah di daerah Sukabumi pada tahun 1997, lalu di daerah Palu, dan Timor Timur, pada tahun 1998.
Pada tahun 1999, setelah mendapat kabar tentang meninggalnya guru Habib Hasan, Al-Habib Umar bin Hud Alatas, dia kembali ke Jakarta dan terkejut melihat kondisi pemuda Jakarta yang jauh dari ketakwaan.
Baca Juga: Habib Rizieq Didatangi Polisi Jelang Pencoblosan, Begini Tanggapan Kapolda Metro
Tergerak untuk berdakwah kepada pemuda, Habib Hasan mulai berdakwah di Jakarta. Dia membuka pengajian ratib dan maulid Simthuddurrar di wilayah Ciganjur, Jakarta Selatan.
Meskipun awalnya pengikutnya tidak banyak, semangatnya tidak pudar. Pada tahun 2000, pengikutnya mulai bertambah dan mencapai lima puluh jama’ah.
Dia juga berdakwah di Solo dan memperoleh ijazah maulid Simthuddurrar dari Habib Anis Al-Habsyi.
Pada tahun 2001, pengikutnya terus bertambah menjadi 500 jama’ah. Pada saat itu, pengajian ini diberi nama Majelis Ta’lim Nurul Musthofa yang sebelumnya bernama Al-Irfan.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X/@dpprabithah