Selasa, 24 OKTOBER 2023 • 12:56 WIB

Gelar Ritual Adat di Depan Patung Jokowi, Warga NTT Menolak Gibran Jadi Cawapres

Author

Warga NTT menggelar ritual di depan patung Jokowi menolak Gibran jadi cawapres. (TikTok/@murtadhaone).

INDOZONE.ID - Puluhan warga di Desa Sunu, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar ritual adat untuk menyampaikan doa dan harapan di depan patung Presiden Joko Widodo.

Sejak pagi, mereka berduyun atau berbondong-bondong menuju patung Jokowi yang berada di Puncak Bukit Sunu, Sabtu, 21 Oktober 2023.

Ritual dan doa itu, diawali dengan Tarian Bonet, mengitari patung Jokowi oleh puluhan warga di atas Gunung Sunu. Tarian melingkar dengan gerak ritmis itu merupakan tanda kebersamaan yang tak boleh putus.

Jokowi bagi mereka adalah figur pemimpin yang istimewa. Namun di saat yang sama mereka juga sudah resah dengan kondisi poltik nasional terkini.

Olehnya itu, dengan ritual ini apa yang sudah baik dilakukan Jokowi, tidak rusak di akhir masa jabatan karena isu politik dinasti.

"Jokowi adalah Bapak Bangsa dan sebagai Bapak Bangsa dia harus menjadi Bapak untuk semua, dan bukan hanya untuk keluarganya," kata Panglima Perang Suku Benu, Nithanel Benu, yang juga mantan Kepala Desa Sunu periode lalu dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/10/2023).

Menurutnya, warga Desa Sunu melihat ada potensi Presiden Jokowi sebagai negarawan. Namun potensi itu dirusak di akhir masa jabatan, dengan ngototnya banyak pihak mencalonkan Gibran sebagai calon wakil presiden.

Sebab itu dia bersama warga Desa Sunu menitip doa dan harapan agar Presiden Jokowi diberi kekuatan untuk merawat persatuan Indonesia.

Nithanel Benu, menjelaskan, Jokowi itu orang baik, jangan sampai dirusak dengan mendorong pencalonan anaknya menjadi wakil presiden, seperti buah yang belum masak, jangan dipaksa.

"Biarkan Gibran matang secara alami. Buah yang enak dimakan masak alami dari pohon, butuh proses," ungkapnya.

Dia mengakui, Gibran adalah kader potensial untuk negara Indonesia di masa depan, tetapi jangan dipaksakan.

"Biarkan dia berproses dan menjadi matang dengan sendirinya, karena ke depan Indonesia akan membutuhkan Gibran," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sunu Yakob Kase, mengaku, dia dan masyarakatnya menyayangi Gibran, sehingga jangan dipaksakan untuk menjadi calon wakil presiden.

"Jangan sampai, dengan pencalonan Gibran, merusak nama baik Pak Jokowi, jangan sampai merusakan ketokohan beliau," harapnya.

Warga NTT menggelar ritual di depan patung Jokowi menolak Gibran jadi cawapres. (TikTok/@murtadhaone).

Dia sendiri menolak keinginan berbagai pihak yang ingin menjerumuskan Jokowi dengan memaksakan Gibran menjadi calon wakil presiden.

Lewat ritual adat bersama di depan patung Presiden Jokowi, para warga Desa Benu berharap Jokowi dapat tetap menjadi bapak untuk semua, dan bukan hanya untuk sekelompok orang, atau keluarga saja.

Sekeder informasi, patung Jokowi itu dulu diarak warga sejauh 2,5 km menuju puncak dengan ketinggian 1.074 meter di atas permukaan laut pada 10 November 2021.

Saat itu, ribuan orang tua dan pemuda menarik patung dari kaki gunung hingga melewati bibir jurang. Patung tersebut dibangun sebagai bentuk penghargaan warga setempat kepada Jokowi di mana dana desa hadir pada era kepemimpinannya.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators