Minggu, 24 SEPTEMBER 2023 • 19:05 WIB

Ganjar Nilai TikTok Shop dan Artis Jualan Tak Bisa Dilarang, Begini Solusi Biar Gak Matikan Pasar Tradisional

Author

Ganjar Pranowo menilai melarang TikTok Shop atau artis berjualan bukanlah solusi untuk membela para pedagang tradisional yang terimbas perdagangan online.
INDOZONE.ID - Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo menilai TikTok Shop dan artis yang berjualan tak bisa dilarang.

Meski demikian, Ganjar mengatakan pemerintah harus tetap melindungi para pedagang di pasar tradisional yang kini terancam mati akibat maraknya perdagangan online.

Ganjar mengatakan, negara tidak bisa melarang usaha seseorang yang tidak melanggar hukum. Namun, Ganjar menegaskan bahwa negara bisa mengatur agar aktivitas seseorang tidak mengganggu pihak lain.

"Kalau artis jualan sembako itu oke apa tidak? Ya okelah. Itu hak dia berjualan masak kita larang. Negeri ini tidak bisa melarang,  yang bisa dilakukan adalah mengatur," kata Ganjar dalam Podcast Merry Riana dikutip Minggu (24/9/2023).

Baca Juga: Kisah Gadis Penjual Peyek Viral Gegara Jualan Sambil Merangkak di Jalanan Surabaya, Akhirnya Berakhir Bahagia


Menurutnya, ada tiga hal yang harus dilakukan oleh pemerintah. Pertama, pendekatan filosofis yakni melindungi pedagang kecil. Kedua, pendekatan sosiologis yakni mencermati akar permasalahan dan mencari solusi untuk membereskannya.

"Ini disrupsi sedang terjadi, dan ini soal sosiologis. Maka segera upskilling cepet, pemerintah harus turun tangan mengundang mereka ayo duduk bareng," imbuhnya.

Proses duduk bersama harus benar-benar terbuka dan pemerintah harus mampu mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak.

Baca Juga: CEO TikTok Shou Chew Umumkan Investasi Jutaan Dolar untuk 120 ribu UMKM di Asia Tenggara

"Kita edukasi UMKM agar siap bersaing, karena kalau melarang artis berjualan kok sadis ya. Tidak semua artis itu kaya. Kita lagi belain mereka soal IP, soal royalti, soal karya mereka kalau karya dibajak kasihan," kata Ganjar.

Setelah pendekatan filosofi dan sosiologi itu terpenuhi, lanjut Ganjar, adalah menghadirkan regulasi. Dengan demikian, diharapkan kepentingan semua pihak dapat terpenuhi sehingga memberi solusi yang sama-sama menguntungkan.

"Cara yang paling bagus adalah mendengarkan mereka semua. Sehingga representasinya itu akan betul-betul mewakili sampai membuat regulasi. Jadi, filosofi, sosiologis baru regulasi," ujarnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: