INDOZONE.ID - Bakal capres Ganjar Pranowo menyatakan pemerintah desa memegang peranan penting dalam upaya mengembangkan desa menjadi pusat inovasi yang sesuai dengan karakteristiknya.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ganjar Pranowo dalam acara 'Mata Najwa' yang digelar di Kampus UGM, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (19/9/2023) malam.
Karena itu, kata Ganjar, perlu dilakukan penguatan peran pemerintah desa, sekaligus memberikan kepercayaan pada kepala desa (kades) untuk menyusun program kerja, termasuk mengelola dana desa.
"Yang perlu diberikan oleh negara ini kepada desa adalah trust (kepercayaan). Kasih itu pada kades (kepala desa), trust. Ketika trust, maka pemerintah jangan terlalu ngatur banyak-banyak, apalagi kalau itu soal anggaran dana desa," kata Ganjar ketika ditanya soal yang perlu dilakukan untuk mengelola desa.
Baca Juga: Perangkat Desa di Klaten Korupsi Ratusan Juta Rupiah, Mirisnya Uangnya untuk Judi Online
Bagi dia, dengan memberikan kepercayaan kepada pemerintah desa, desa-desa dapat berkembang sesuai dengan karakteristik dan potensinya masing-masing.
Pemerintah pun hanya perlu memberikan batasan ihwal aturan-aturan yang dianggap tidak boleh dilanggar dalam pengelolaan dana desa sebagai panduan.
"Kalau kita trust, dana desanya kita kasih rambu-rambu, agar mereka punya bandwidth untuk menyusun program," tegas Ganjar.
Selain memberikan kepercayaan, Ganjar Pranowo juga mengedepankan pentingnya dorongan inovasi di desa. Hal ini termasuk dalam program-program yang dibuat di desa.
Baca Juga: Janji Politik Cak Imin Jika Menang Pilpres: Dana Desa Naik Jadi Rp5 Miliar
Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng) dua periode, Ganjar aktif berkomunikasi dan berkolaborasi dengan aparatur pemerintah desa. Hasilnya, sejumlah desa inovatif muncul, seperti desa wisata dan desa anti korupsi di Jateng.
Ganjar yang merupakan Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI), menyatakan selalu berdiskusi dan memberikan gagasan, agar kesejahteraan dimulai dari desa, serta desa mandiri dan berdaulat.
"Kemudian kita treet mereka agar mereka punya pemikiran-pemikiran untuk dia berinovasi. Desa anti korupsi terbentuk, desa inklusi terbentuk," ungkap Ganjar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: