Fakta Pilu Ibu Hamil di Pinrang Ditandu Pakai Sarung Selama 3 Jam, Kisahnya Menyayat Hati
Seorang warga asal Dusun Buttu Batu, Desa Kariango, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, terpaksa ditandu menggunakan kain sarung untuk menuju ke puskesmas karena hendak melahirkan.
Ibu hamil tersebut bernama Asmia (33). Ia terpaksa ditandu oleh warga pada Jumat (6/1/2023) pagi dari Desa Kalosi menuju Desa Bakaru karena akses jalan di Dusun Buttu Batu enggak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Parahnya lagi, kondisi jalan di daerah tersebut sangat rusak dan terjal karena lokasinya terpencil di pegunungan Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Warga harus menandu Asmia sejauh 7 kilometer atau 3 jam!
Kisah Asmia viral di media sosial
Kejadian itu sempat viral di beberapa media sosial WhatsApp dan Facebook. Dalam unggahan di media sosial tampak warga Dusun Buttu Batu harus berjibaku menggotong Asmia berbekal bambu dan kain sarung.
Warga Desa Kalosi, Kecamatan Lembang bergantian menggotong Asmia menuju Desa Bakaru. Di sana, telah disiapkan mobil kesehatan Desa Kariango untuk membawa Asmia ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lasinrang Pinrang.
Bidan Desa Kariango, Syamsiar yang menemani Asmia mulai dari Dusun Buttu Batu hingga ke rumah sakit bercerita bagaimana perjuangannya bersama warga membawa Asmia ke puskesmas hingga dirujuk ke RSUD Lasinrang di pusat kota.
Syamsiar mengatakan, awalnya Asmia menelponnya karena sudah mau melahirkan pada Kamis (05/01/2023) malam.
Syamsiar pun ke rumah Asmia untuk mengecek kandungannya.
"Ternyata sudah pembukaan lengkap. Tapi, tiba-tiba Ibu Asmia tidak merasa sakit. Artinya sudah tidak normal. Jadi kami ambil inisiatif untuk bawa ke fasilitas kesehatan," kata Syamsiar di RSUD Lasinrang Pinrang
Karena kondisinya sudah malam dan saat itu hujan lebat, akhirnya diputuskan agar Asmia dibawa ke puskesmas.
"Pagi harinya itu, sekitar pukul 06.00 WITA, saya baru kumpulkan warga untuk membantu menggotong Ibu Asmia. Alhamdulillah, terkumpul dan Pak Dusun Buttu Batu dan warga pun menggotong Ibu Asmia menggunakan sarung," ucapnya.
Perjuangan menggotong Asmia lewati hujan deras
Menurut Syamsiar Jumat pagi itu juga hujan deras. Karena tidak ada waktu lagi, akhirnya warga menerobos hujan.
"Butuh waktu yang lumayan panjang. Mulai dari pukul 06.00 Wita kami start dari Dusun Buttu Batu. Sampai di Desa Bakaru pukul 08.30 Wita. Kemudian dari Desa Bakaru ke Puskesmas Salimbongan, kami tiba pukul 09.30 Wita. Selanjutnya, Ibu Asmia harus di rujuk ke RSUD Lasinrang. Kami sampai di rumah sakit itu sekitar pukul 12.00 WITA," jelasnya.
Syamsiar menuturkan, sampai di RSUD Lasinrang, Asmia langsung ditangani. Namun nasib berkata lain. Asmia meregang nyawa bersama buah hatinya.
Ironi, jasadnya kembali ditandu ke rumah duka menggunakan sarung.
Artikel Menarik Lainnya:
Penelusuran Jalur Cinomati yang Sempat Dihapus dari Google Maps, Faktanya Mematikan!
Mille Crepes Kue Viral yang Sangat Estetik, Gak Perlu Beli Begini Cara Membuatnya
Nyeleneh! Kedai Ini Jual Nasi Goreng Kuah Susu Topping Keju, Rasanya Gimana?
Rumah Mewah Ibu Eny dan Tiko Jadi Tempat Selfie Sampai Ngonten Dadakan
Di Sini Banjir Jadi Ajang Quality Time, Begini Keseruannya
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: