Selasa, 12 APRIL 2022 • 22:12 WIB

PDIP Bilang Anggota Dijebak untuk Nonton Video Syur, Begini Respon MKD DPR

Author

Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Habiburokhman (INDOZONE/Harits Tryan)

Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Habiburokhman merespon dugaan Fraksi PDIP yang menyebut anggotanya dijebak lantaran dikirim video syur dan membukanya saat rapat.

Habiburokhman menyatakan, mengenai benar atau tidaknya dugaan jebakan itu maka nanti akan dibuktikan oleh MKD. Di mana dalam waktu dekat MKD bakal memanggil anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP yang menonton video syur.

“Jebak nggak jebak nanti di pembuktian dan di sini kan bukan hanya teman dari salah satu partai, di sini kan kita tidak melihat latar belakang partainya,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4/2022).

“MKD ini semua representasi partai ada disini secara proporsional," tambahnya.

Dia menyampaikan sengaja atau tidaknya anggota dewan itu mengkonsumsi video syur itu, maka akan didalami lebih lanjut oleh MKD.

“Kita lihat konteksnya. Kadang-kadang kan misalnya dia sengaja melihat, itu kan bisa dinilai teman-teman 17 ini. Atau gak sengaja, tapi langsung mengehentikan, malah dilihat atau ya hanya beberapa detik misalnya langsung ditutup sama dia," jelas Habiburokhman.

Politisi Partai Gerindra ini menekankan untuk sekarang ini dirinya enggan berandai-andai terlebi dahulu apakah memang benar yang bersangkutan sengaja menonton film syur saat rapat.

"Nanti di pemeriksaan lah, makanya Kita nggak mau prematur," tutur Habiburokhman.

PDIP Duga Anggotanya Dijebak

Baca Juga: Heboh Anggota DPR Nonton Video Syur, MKD Curhat Kerja Baik Saja Dibully, Apalagi...

Sekertaris Fraksi PDIP di DPR Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul angkat bicara mengenai viralnya anggota Komisi IX DPR yang tertangkap kamera sedang menonton video syur saat rapat.

Bambang menyatakan, anggota DPR tersebut memang bagian dari fraksinya. Tapi Bambang menjelaskan bahwa yang bersangkutan tidak tahu bahwa video yang dikirim dari pesan singakt dan kemudian ditontonnya saat rapat adalah bermuatan konten video syur.

"Kita merasa bukan mau menyalahkan, ini kan kawan kita menerima WA (whatsapp) yang kita klarifikasi dengan fraksi, meneriwa WA. (Kemudian) WA dibuka reflek ternyata ada video itu," kata Bambang di Kompleks  Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4/2022).

"Video dibuka isinya itu difoto dari atas, cret," tambahnya.

Bambang menduga ada unsur menjebat terhadap anggota DPR itu, sehingga tertangkap kamera sedang menonton video syur. Untuk itu Ketua Komisi III DPR RI ini menghimbau kepada semua anggota dewan untuk berhati-hati ketika membuka pesan WA saat rapat.

"Kalau engkau sebagai orang politik kalau dikau sebagai orang politik ini bisa diduga ini modus operandi. Saya ini perlu disampaikan terutama pada kawan-kawan anggota dewan yang lain juga untuk berhati-hati dalam membuka kayak gitu. Langsung bisa difoto memang sudah diincar orang masuk misalnya," jelas dia.

Fraksi PDI Perjuangan mengklaim anggota fraksinya di DPR dijebak untuk membuka video porno di rapat lalu kemudian diforo dan disebarluaskan. Menanggapi klaim PDIP itu, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR akan membuktikan.

Wakil Ketua MKD DPR Habiburokhman mengatakn soal benar tidaknya dugaan dijebak akan dibuktikan di MKD. Diketahui MKD sendiri saat ini berencana memanggil anggota DPR terkait.

"Jebak nggak jebak nanti di pembuktian dan di sini kan bukan hanya teman dari salah satu partai, di sini kan kita tidak melihat latar belakang partainya. MKD ini semua representasi partai ada di sinj secara proporsional," kata Habiburokhman di ruang MKD, Selasa (12/4/2022).

Habiburokhman mengatakan nantinya MKD akan mendalami apakah memang perbuatan menonton video itu sengaja dilakukan atau tidak sengaja, sebagaimana klaim Fraksi PDIP.  Pendalaman itu akan dilakukan dalam pemeriksaan kepada anggota DPR terkait saat pemanggilan.

"Kita lihat konteksnya. Kadang-kadang kan misalnya dia sengaja melihat, itu kan bisa dinilai teman-teman 17 ini. Atau gak sengaja, tapi langsung mengehentikan, malah dilihat atau ya hanya beberapa detik misalnya langsung ditutup sama dia," kata Habiburokhman.

"Nanti di pemeriksaan lah, makanya Kita nggak mau prematur," sambung Habiburokhman.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: