Kamis, 25 NOVEMBER 2021 • 12:47 WIB

Ada Demo di DPR-Patung Kuda, Simak Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Diterapkan

Author

Ilustrasi penutupan jalan. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Aksi demo di dua tempat yakni di depan Gedung DPR-MPR Jakarta dan Patung Kuda Jakarta berlangsung hari ini. Untuk meminimalisir kepadatan lalu lintas akibat aksi ini, Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas yang bisa diterapkan.

"Untuk kedua titik tersebut sudah kita siapkan situasi maupun rekayasa lalu lintas, namun tetap sifatnya situasional," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Kamis (25/11/2021).

Untuk aksi pertama, unjuk rasa berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Demo ini dilakukan oleh elemen buruh dengan agenda mengawal sidang putusan uji materi UU Cipta Kerja di Mahkamai Konstitusi (MK).

Baca juga: Ada Demo Mahasiswa-Buruh di Istana Negara, Polda Metro Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Untuk aksi yang kedua akan berlangsung di depan Gedung DPR. Massa yang menggelar aksi berasal dari ormas Pemuda Pancasila (PP).

"Kemudian yang kedua di Gedung DPR-MPR hari ini salah satu ormas yang memprotes pernyataan dari salah satu tokoh politik," kata Sambodo.

Skema Rekayasa Lalin di Sekitar Patung Kuda:

Sambodo menyebut jika jumlah massa banyak, pihaknya akan menutup area Bundaran Patung Kuda. Penutupan akan berlangsung dari arah Kebon Sirih.

"Kalau jumlahnya masih bisa tertampung di bundaran ini masih kita buka, tapi kalau banyak sekali sampai ke belakang, berarti penutupannya sampai Kebon Sirih, berarti Budi Kemuliaan dan jalan-jalan sekitarnya pasti ada penutupan, termasuk kalau mereka menutup jalan di Balai Kota. Penutupannya nanti dari dipersimpangan dari Kedutaan Besar Amrik," kata Sambodo.

Selanjutnya, kawasan Gambir termasuk jalan-jalan mengarah ke Istana ditutup.

Skema Rekayasa Lalin di Sekitar Gedung DPR-MPR:

Skema rekayasa lalu lintas di sekitar Gedung DPR-MPR juga akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di lapangan. Polisi yang bertugas akan mempertimbangkan keadaan sebelum memutuskan untuk menerapkan kebijakan rekayasa.

"Kalau untuk didepan DPR-MPR ini juga sifatnya situasional sedapat mungkin kita akan buka jalur di Depan DPR MPR, tapi kalau massanya terlalu banyak dan akhirnya menutup jalan baik jalur busway-nya maupun jalur arterinya, maka seluruh arus lalu lintas yang arah Semanggi menuju Slipi itu akan kami belokkan," ucap Sambodo.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir