Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan beredarnya video yang menunjukkan seekor anak gajah dipukul pawang di Tangkahan, Sumatera Utara (Sumut).
Dalam video berdurasi sekitar 15 detik tersebut awalnya tampak seorang pengunjung wanita merekam dan mendekati seekor anak gajah yang bernama Boni.
"Boni, Boni," panggilnya, seperti yang dilihat Indozone pada akun Instagram Indoflashlight, Kamis (18/11/2021).
Namun setelah si anak gajah itu menghampiri pengunjung tersebut, tiba-tiba saja seorang pria yang merupakan pawang menghampirinya.
Pria itu langsung memukulkan kayu ke bagian kaki anak gajah agar menjauh dari pengunjung.
"Eh...Eh, Astaghfirullahalazim," kata pengunjung wanita tersebut.
Rupanya usut punya usut pengunjung itu tidak mau membayar untuk berinteraksi dengan gajah.
"Jadi ceritanya, ini gajah dibawa muter pantai sungai. Untuk foto bersama para pelancong. Kalau mau foto harus bayar. Nah sayangnya ibu ini tidak jadi mau bayar. Anak gajah keburu mendatangi si ibu. Akhirnya keeper mukul anak gajah," jelas keterangan video.
Sontak perlakuan pawang itu pun menuai kecaman dari warganet. Mereka bahkan sempat menuliskan kekesalan pada unggahan-unggahan akun Instagram Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut.
Mereka menilai pawang seharusnya merawat dan mengajari gajah bukannya menjadikannya alat untuk mencari uang melalui foto.
Menanggapi hal itu pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) langsung memberikan klarifikasi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BBTNGL, Adhi Nurul Hadi mengatakan tindakan mahout (pawang) justru untuk melindungi pengunjung yang dianggap sudah terlalu dekat jaraknya.
“Dari kami, meskipun sudah dikatakan gajah jinak, tetap dia satwa liar. Sapi saja yang merupakan satwa domestik, bisa melukai orang. Apalagi ini gajah yang memang memiliki insting liar. Meskipun, masih masih gajah anakan, dia ada kebiasaan menyeruduk. Itu perilaku yang biasa. Namun jika ada orang di sekitarnya kan juga cukup bahaya,” ucapanya kepada awak media, Rabu (16/11) lalu.
Ia menjelaskan saat ini manajemen BBTNGL juga sudah mengumpulkan para pawang untuk dimintai klarifikasi terkait video yang beredar.
Bahkan ia kembali menjelaskan tindakan memukul gajah itu memang untuk mendisiplinkannya. Sehingga tidak melakukan tindakan yang bisa merugikan gajah, pawang maupun lingkungan sekitarnya.
“Perlakuan itu untuk mengontrol gajah. Yang tidak biasa adalah, perlakuan itu dipertontonkan kepada pengunjung. Sehingga persepsinya menjadi liar. Karena tidak semua masyarakat memahami bagaimana mengatur gajah,” tegas Adhi.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: