Jumat, 12 NOVEMBER 2021 • 15:54 WIB

Di Tengah Kasus Covid-19 Meningkat, Parlemen Jerman Perdebatkan Aturan Baru Covid

Author

Pengujian virus corona. (Reutes)

Kanselir baru Jerman, Olaf Scholz mendesak lebih banyak warga vaksinasi untuk melawan Covid-19 di tengah perdebatan parlemen mengenai aturan baru untuk mengatasi gelombang keempat infeksi Covid-19 tanpa diberlakukan penguncian atau membuat vaksin wajib bagi siapa pun.

Dilansir Reuters, tiga pihak yang berdiskusi membentuk aturan baru dan telah sepakat membiarkan keadaan darurat sejak awal pandemi berakhir pada 25 November, meski ada rekor kasus baru karena cuaca yang lebih dingin dan lebih banyak pertemuan di dalam ruangan mengubah Eropa menjadi sarang virus corona.

Baca juga: Kapal Jerman Berhasil Selamatkan Ratusan Migran yang Kapalnya Rusak di Laut Mediterania

Sejumlah politisi jerman menganggap keadaan darurat, yang memungkin pemerintah untuk melangkahi parleman. 
Berbagai pihak juga ingin membuka kembali pusat vaksinasi dan melakukan tes Covid-19 gratis, kata Scholz dalam pidato yang membuka debat tentang undang-undang di majelis rendah parlemen Bundestag.

Tes Covid-19 gratis telah dihapus sebagai langkah untuk memberi insentif kepada lebih banyak warga agar mendapatkan suntikan COVID-19 mereka, tapi tingkat vaksinasi telah melandai sekitar 64% dalam beberapa minggu terakhir.

Gelombang Covid-19 keempat di Jerman telah membebani kapasitas di beberapa rumah sakit, mendorong dokter untuk mengatakan mereka harus menunda operasi yang dijadwalkan dan beberapa negara bagian untuk memperketat peraturan higiensi.

Pada hari  Kamis (11/11/2021), Otoritas kesehatan masyarakat Jerma Robert Koch Institute melaporkan rekor baru mencapai 50.196 kasus.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir