Rabu, 10 NOVEMBER 2021 • 16:34 WIB

Ancaman AS dan NATO Meningkat, Rusia Kembangkan Sistem Pertahanan S-550

Author

twitter.com/@mod_russia

Rusia tengah mengembangkan kembali sistem pertahanan udara mobilitas tinggi S-550. Hal ini sebagai implementasi atas permintaan Presiden Rusia Vladimir Putin, di tengah meningkatnya aktivitas ancaman di perbatasan negara.

"Sistem rudal anti-pesawat baru, S-550 sedang dibuat di Rusia," kata pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia dilansir Sputnik, Rabu (10/11/2021).

Upaya ini merupakan implementasi terhadap pernyataan Putin dalam pertemuan dengan industri pertahanan Rusia, tentang pentingnya pengembangan lanjutan sistem pertahanan rudal pertahanan udara domestik. Putin juga meminta sistem senjata S-350, S-500, dan S-550, ke angkatan bersenjata Rusia.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, permintaan presiden tersebut untuk menanggapi ancaman di perbatasan Rusia. Selain Amerika Serikat (AS), negara-negara NATO juga menjadi ancaman yang diwaspadai Rusia.

"Ini merupakan langkah-langkah untuk merespons situasi bergejolak di dekat perbatasan Rusia. Perhatian besar diberikan untuk meningkatkan sistem pertahanan kedirgantaraan tersebut," kata Shoigu.

Pada 9 November, Rusia mendeteksi kehadiran pesawat pengintai E-8C milik Angkatan Udara AS di Laut Hitam. Pesawat pengendali serangan juga terdeteksi bersama keberadaan E-8C.

Selain itu, sejumlah negara NATO juga berencana melakukan latihan perang di Kiev, Ukraina, yang dianggap Rusia sebagai persiapan perang melawan mereka. Selain AS, militer Bulgaria, Georgia, Rumania, Turki, dan Ukraina akan tergabung dalam latihan tersebut.

Rusia telah berulang kali mengungkapkan kekesalannya terkait hal ini. Bagi mereka, ini menjadi ancaman terhadap kedaulatan negara.

"Hal itu dapat mengakibatkan insiden yang tidak diinginkan," kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari TASS.

Artikel Menarik Lainnya :

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: