Genangan air banjir yang tingginya mencapai 60 cm di Jalan Muara Angke Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara, Minggu (7/11) dimanfaatkan sejumlah anak-anak dengan mandi dan bermain air.
Lurah Pluit Penjaringan Jakarta, Helwin Ginting sempat melarang anak-anak untuk bermain dan berendam di genangan air banjir. Namun larangan itu tak digubris.
Anak-anak tampak gembira saat bermain air. Jika ada mobil yang lewat di genangan air banjir dengan kecepatan lambat, mereka bergantungan di bemper bagian belakang kendaraan.
Selain anak-anak, ada juga warga yang tampak memandikan hewan peliharaannya di genangan banjir itu.
Sebanyak 300 kepala keluarga penghuni enam Rukun Tetangga (RT) di Rukun Warga (RW) 022 Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, memilih bertahan di rumah meskipun selama tiga hari terkena rob atau banjir pesisir karena naiknya permukaan air laut. Ditambah dengan dengan hujan yang yang turun pada Minggu siang.
"Kemarin kami lebih khawatir karena di atas ada hujan dan awannya gelap," kata Helwin, dilansir Antara, Senin (8/11/2021).
Sampai saat ini, Kelurahan Pluit belum membuat posko pengungsian, karena belum ada warga yang bersedia pindah.
"Tidak ada masyarakat yang mau diungsikan, tetap bertahan di rumah-rumah masing-masing. Situasinya aman, tapi kami imbau lewat pengurus RT/RW supaya masyarakatnya juga menjaga agar jangan ada yang tersetrum listrik," kata Lurah Helwin.
Selain itu, Helwin mengatakan penerangan listrik di rumah warga juga masih menyala.
"Listrik masih mengalir karena dinilai ketinggian maksimal air rob belum sampai ke stop kontak listrik di rumah warga," katanya.
"Pada Minggu sore ini, air sudah mulai surut. Jadi ketinggian maksimalnya sudah lewat. Kami juga sedikit menjadi lebih tenang," pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: