Selasa, 21 SEPTEMBER 2021 • 13:23 WIB

Gubernur Sumut Didemo Pengungsi Afghanistan, Ismail: Nanti Kita akan Berkoordinasi

Author

Puluhan Pengungsi AfghanistanBerunjuk Rasa di Depan Kantor Gubernur Sumut. (foto/Istimewa)

Puluhan pengungsi Afghanistan melakukan demo di depan Kantor Gubernur dan Kemenkumham Sumut, pada selasa (21/9) sekira pukul 10.00 WIB. Hal itu dilakukan mereka karena menganggap United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) tutup telinga, atas keluhan dan permintaan mereka untuk dipindahkan ke negara ketiga.

Hal ini pun ditanggapi Plh Kepala Biro Perekonomian, Ismail Nasution menyatakan, ke depan pihaknya menerima keluhan puluhan pengungsi Afghanistan yang demo di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara.

"Nanti kita akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendiskusikan persoalan dari pengungsi Afghanistan ini," kata Ismail, saat diwawancarai awak media, Selasa, (21/9/2021).

Di samping itu, Kabid Intelijen dan Penindakan di Kanwil kemenkumham Sumut, Arthur Lucky mengatakan keinginan pengungsi agar ditempatkan ke negara ketiga.

Dengan adanya ini ia tidak dapat berkomentar lebih atas anggapan pengungsi yang tidak diperhatikan UNHCR selama dua tajun terakhir.

"Mereka datang meminta agar ditempatkan ke negara ketiga. Karena mereka sudah lama. Permintaan ini akan dibahas ke depan bersama instansi terkait," ujarnya.

Ia menjelaskan sampai saat ini pengungsi Afghanistan ada sekitar 1.8 ribu di Sumatera Utara dan paling banyak di Kota Medan.

Ia pun menegaskan seharusnya pengungsi tidak boleh melakukan demonstrasi karena di masa pandemi. Tetapi saat ini pihaknya dengan persuasif mengingatkan.

"Agar mereka mengerti dan memahami. Apalagi ini di masa pandemi jangan sampai ada kerumunan. Kami himbau agar mereka segera kembali dan menyampaikan secara tertulis kepada Pemprov Sumut," tutupnya.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, Para demonstran meminta kepada orang nomor satu di Sumut, Edy Rahmayadi untuk membuat rapat guna bisa  berdiskusi atau bernegosiasi tentang situasi pihaknya di Medan dan keluarga mereka di Afganistan.

"Kami minta gubernur dengar suara kami untuk menjelaskan apa persoalan kami. Apakah UNHCR sudah bantu kami atau tidak," sebutnya.

 

Aksi Pelecehan Biadab dan Kekerasan Nakes di Papua, Bamsoet Mengutuk Teroris KKB
Puluhan Orang Lakukan Serangan di Medan Selayang, DPRD: Polisi Berikan Warga Rasa Aman
KKB Lakukan Kekerasan Kepada Perawat, Ratusan Nakes Tanyakan Peran HAM di Papua

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: