Dokter asal Maryland, Amerika Serikat, Faheem Younus menyoroti kasus Covid-19 di Indonesia yang sudah mulai menurun. Menurutnya, ada beberapa faktor yang berkontribusi dalam turunnya kasus Covid-19 di Indonesia.
Beberapa diantaranya adalah Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), penggunaan masker, vaksinasi yang dikebut, pengujian atau testing yang rendah hingga kekebalan Covid-19 pada orang yang sudah sembuh.
Menurut Faheem Younus, pemerintah perlu meningkatkan vaksinasi sebelum kasus meningkat lagi di wilayah yang baru. Dia juga menyarankan Indonesia agar tidak mengikuti Amerika Serikat.
Hal tersebut disampaikan oleh Faheem Younus melalui akun Twitter-nya, Kamis (1/9/2021).
Mengapa kasus COVID di Indonesia menurun?
Beberapa faktor berkontribusi:
- PPKM
- Masker
- Vaksinasi
- Pengujian rendah
- Kekebalan Covid pada orang yang sudah sembuh
Tingkatkan kecepatan vaksinasi atau kasus akan meningkat lagi di daerah baru
Jangan ikuti AS— Faheem Younus, MD (@FaheemYounus) September 1, 2021
Sebelumnya, Jokowi menyebutkan bahwa terjadi penurunan yang signifikan terhadap angka konfirmasi positif Covid-19 dari masa puncaknya, yakni sejak 15 Juli 2021.
Baca juga: Dokter AS Faheem Younus Sebut Pakai Sepatu Berarti Telah Divaksin Covid-19, Maksudnya?
“Dengan titik puncak kasus pada 15 Juli 2021, kasus konfirmasi positif terus menurun dan sekarang ini sudah turun 78 persen,” ucapnya dalam konferensi pers, Senin (23/8/2021).
Sama halnya dengan pencapaian itu, Jokowi pun mengatakan, kasus kesembuhan dari Covid-19 di Tanah Air menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan penambahan kasus harian.
“Angka kesembuhan secara konsisten juga lebih tinggi dibandingkan penambahan kasus konfirmasi positif selama beberapa minggu terakhir,” terang Jokowi.
Dengan begitu, Jokowi mengungkapkan hal tersebut berdampak pada keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang mengalami penurunan.
“Hal ini berkontribusi secara signifikan terhadap penurunan keterisian tempat tidur, BOR nasional yang saat ini berada pada angka 33 persen," tandasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: