Jumat, 13 AGUSTUS 2021 • 12:21 WIB

Bukan Kena PHK, Pekerja Migran di Taiwan Malah Diberi Bonus dan Insentif Saat Pandemi

Author

Para pekerja migran dapat tes swab gratis saat pandemi Covid-19 di Taiwan. (Istimewa)

Bukannya dapat pemutusan hubungan kerja (PHK), para pekerja migran yang mengadu nasib di Taiwan malah mendapatkan bonus dan insentif menarik saat menjalani masa karantina pandemi Covid-19

Kebijakan ramah pada pekerja itu juga berlaku pada tenaga kerja migran asal Indonesia.

Hal ini diungkapkan Wali Kota Taoyuan City Cheng Wen-tsan melalui suratnya yang dikirimkan ke redaksi Indozone.

Dalam surat tersebut sang Wali Kota menuliskan kalimat yang cukup menyentuh 'Selama Anda datang ke Taoyuan, Anda adalah keluarga kami.'

"Untuk menyediakan bantuan dan layanan belanja keperluan sehari-hari untuk pekerja migran, sekaligus menawarkan pemberian hadiah dengan cara misalnya menyediakan makanan di hari libur, layanan channel TV dan internet, pemberian bonus agar selama hari libur di masa pandemi para  pekerja migran tidak keluar dan tetap berada di asrama," kata Cheng Wen-tsan Wali Kota Taoyuan pada Indozone, Jumat (13/8/2021).

Walikota Taoyuan City Cheng Wen-tsan (kanan). (Istimewa)

 

Pesan itu kata Cheng sangat jelas disampaikan kepada pengguna jasa (majikan) dan agen tenaga kerja di Taoyuan.

Cheng mengatakan Taoyuan City adalah kota yang terletak di bagian utara Taiwan, juga disebut "pintu masuk Taiwan".

"Setiap teman dari Indonesia yang datang ke Taiwan, pasti terlebih dahulu menginjakkan kaki di kota ini," sebutnya.

Lebih dari 30 ribu "warga baru" datang menetap di Taiwan dengan alasan pernikahan, serta 260 ribu "pekerja migran" datang untuk bekerja di Taiwan. Taoyuan adalah kota dengan jumlah pekerja migran terbanyak di Taiwan.

"Pada bulan Mei tahun ini, Taiwan mengalami serangan gelombang pandemi COVID-19 yang cukup parah. Taoyuan menyadari bahwa pekerjaan dan kehidupan sehari-hari pekerja migran berlangsung antara pabrik dan asrama," katanya.

Maka dari itu, guna mencegah pekerja migran terinfeksi COVID-19 selama masa pandemi ini, Taoyuan menggelar "Program Rencana Menjaga Keselamatan" untuk menjaga kelanjutan pengoperasian pabrik serta kesehatan & keselamatan pekerja migran.

Fasilitas kesehatan di Kota Taoyuan. (Ist)

 

Strategi swab test Covid-19 secara menyeluruh dilakukan terhadap pekerja migran di Taoyuan. Hingga saat ini, jadwal swab test telah selesai dilaksanakan.

Terhitung sampai dengan awal Juli tahun ini, jumlah pekerja pabrik yang disaring secara cepat mencapai 50.574 orang, yaitu mencapai 52% dari total jumlah pekerja migran pabrik.

Katanya, setiap hari Taoyuan juga membuat kartu gambar jejak perjalanan COVID-19 dalam 6 bahasa, dirilis bersamaan dengan kartu gambar bahasa Mandarin.

"Makna utama dari kartu gambar jejak perjalanan ini adalah mengingatkan masyarakat untuk menghindari zona merah wabah pandemi, supaya dapat melindungi kesehatan diri sendiri, keluarga serta teman-temannya," sebutnya.

Berdasarkan konsep persamaan hak mendapatkan informasi, Taoyuan harus memastikan pekerja migran dan warga baru menerima informasi terbaru pencegahan pandemi dalam waktu bersamaan. Selama teman-teman sekalian datang ke Taoyuan, Anda semua adalah keluarga kami.

Beberapa hari yang lalu, sewaktu menjalankan tugas, Saya bertemu dengan teman-teman pekerja migran dari Indonesia, mereka mengatakan: "Terima kasih kepada Bapak Walikota karena telah menyediakan posko swab test. Setelah swab test, merasa lebih tenang dan aman. Juga telah menerima informasi jejak perjalanan pandemi versi bahasa Indonesia sehingga bisa mengetahui apakah jejak perjalanan pernah tumpang tindih dengan orang yang positif terinfeksi.”

Pengendalian pandemi COVID-19 merupakan perlombaan melawan virus. Menurut pedoman Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan, semua warga baru, siswa internasional dan pekerja migran dari negara yang manapun, asalkan memiliki kartu Askes (Asuransi Kesehatan Nasional) boleh mendapatkan vaksinasi secara gratis.

Saat ini platform online untuk pendaftaran janji jadwal vaksinasi telah dibuka. Selain itu, Taoyuan juga telah menjelaskan cara permohonan dalam bahasa Indonesia, dengan demikian pekerja migran dan warga baru bisa melakukan pendaftaran online secara mandiri.

Menurut Cheng, Taoyuan adalah kota yang menghargai nilai keberagaman dan sikap toleransi.

"Teman-teman luar negeri yang berasal dari berbagai penjuru dunia datang ke Taoyuan untuk menetap, sekolah dan bekerja, Taoyuan telah sepenuhnya siap sedia,  baik dalam hal-hal terkait perencanaan manajemen kesehatan pekerja migran, kartu penjelasan dalam multi-bahasa, maupun vaksinasi, Taoyuan telah siap, sehingga teman-teman dari Indonesia bisa betah dan merasa tenang selama bekerja, sekolah dan tinggal di Taoyuan," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: