Pengadaan pakaian dinas untuk anggota DPRD Kota Tangerang di tahun 2021 banjir hujatan. Hanya untuk mengadakan bahan pakaian saja, anggarannya mencapai Rp675 juta, naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp312,5 juta.
Sementara itu, untuk ongkos menjahit memakan anggaran Rp600 juta. Jadi, untuk pengadaan pakaian dinas anggota DPRD Kota Tangerang mencapai Rp1,275 miliar.
Usut punya usut, hal ini terjadi karena 50 wakil rakyat dari Kota Tangerang itu ingin memakai bahan pakaian premium. Mulai dari Louis Vuitton, Lanificio Di Calvino, Theodoro dan Thomas Crown.
Sekretaris DPRD Kota Tangerang Agus Sugiono mengaku tidak mengetahui perbedaan kualitas bahan pakaian di anggaran tahun ini dengan tahun lalu.
"Sejauh ini kita belum mengetahui dan melihat perbandingan dengan tahun lalu karena masih proses pembuatan," tutur Agus.
Dia berdalih pengadaan pakaian dinas itu sesuai dengan PP Nomor 18 Tahun 2017 tentang Hak Keuangan dan Administratif Pimpinan dan Anggota DPRD. Namun, dia tidak mengaku tidak tahu soal proses tender.
"Ya gak tahu itu kan lelang, lelangnya gimana kan saya gak tau. Kan lelang. Harga penawaran segitu di LPSE, dan itu yang mengetahui Pemkot Tangerang karena yang menyelesaikan administrasi, penyelesaian, kontrak dan lain-lain mereka," lanjutnya.
"Pakaian baru merupakan hak dan kewajiban anggota DPRD, jadi pakaian itu salah satunya hak dewan dan tiap tahun sama seperti ASN," tegas Agus.
Diketahui, ada 50 anggota dewan di DPRD Kota Tangerang sehingga total ada 250 stel pakaian.
"Untuk 50 anggota dewan itu, 4 jenis pakaian, per orangnya dapat 5 setel. Jadi total 250 setel. PSL kan lengkap dengan dari dan jas, PSR itu yang ada peci-nya," pungkas Agus.
DPRD Kota Tangerang akan Tinjau Ulang
Setelah viral dan menuai kecaman, Ketua DPRD Kota Tangerang, Gatot Wibowo buru-buru merencanakan peninjauan ulang pengadaan pakaian dinas tersebut.
"Siang ini rencananya akan kita bahas, dihadiri pimpinan, pimpinan fraksi, sekretariat, pimpinan komisi. Kalau opsinya ada yang usul dibatalkan, atau bisa dievaluasi," ujat Gatot, Selasa (10/8/2021).
Gatot membantah tudingan mereka tidak memiliki sense of crisis di tengah pandemi Covid-19. Gatot mengklaim DPRD Kota Tangerang sudah beberapa kali mengalihkan anggaran ke penanganan Covid-19.
"Pengadaan mobil sudah 2 kali gagal, pembangunan gedung DPRD juga dibatalkan. Tapi itu ketika proses, sekarang (pengadaan bahan baju dinas) sudah menang baru ramai. Seharusnya beri masukan dari awal," ujarnya.
Dia juga menambahkan pengadaan pakaian dinas itu sudah sesuai dengan peraturan Wali Kota. Agus menekankan tidak tahu menahu soal urusan teknis, karena mereka hanya menerima barang saja.
"Untuk teknis di eksekutif melalui sekwan, baju itu kita cuma ngukur, milih bahan, cocok, terus penjahit, uang di transfer ke penjahit, kita terima barang. Tapi sekarangkan lelangnya sudah selesai," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, anggota DPRD Kota Tangerang bersolek mewah di tengah pandemi Covid-19 yang menerpa Indonesia. Mereka menganggarkan Rp 1,275 miliar untuk pembuatan pakaian 50 anggota dewan untuk 2021.
Rinciannya adalah Rp675 juta untuk pengadaan bahan dan Rp600 juta untuk ongkos jahit. Rp 1,275 miliar di mana Rp 675 juta merupakan pengadaan bahan dan Rp 600 juta ongkos jahit,
Louis Vuitton menjadi salah satu yang akan menjadi bahan pakaian dinas anggota DPRD Kota Tangerang. Hal ini diungkapkan oleh Pokja ULP Sekretariat Dewan DPRD Kota Tangerang Hadi Sudibjo.
"Di antaranya Louis Vuitton, ini untuk yang PDH (pakaian dinas harian)," kata Hadi, Senin (9/8/2021).
PDH tersebut akan dibuat dalam dua setel. Selain Louis Vuitton, merk kelas atas lainnya juga akan digunakan sebagai bahan pakaian anggota DPRD Kota Tangerang.
Mulai dari Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), Theodoro untuk pakaian sipil harian (PSH), dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap (PSL), masing-masing satu stel.
Dengan begitu, satu anggota DPRD Kota Tangerang mendapat 5 stel baju yang artinya ada 250 stel pakaian. Dengan begitu, harga tiap bahan pakaian adalah sekitar Rp2,7 juta.
Sementara, anggaran untuk ongkos jahitnya adalah Rp600 juta. Sehingga total anggaran untuk pengadaan baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang adalah Rp1,275 miliar. Artinya, satu stel baju dinas mereka mencapai Rp5 juta.
Empat merk fashion ini diserahkan oleh pejabat pembuat komitmen (PPK) ke Pokja ULP.
Berdasarkan situs https://lpse.tangerangkota.go.id/, tender pengadaan baju dinas anggota DPRD Kota Tangerang ini dimenangkan oleh CV Adhi Prima Sentosa yang mengajukan penawaran harga Rp675 juta.
Sebenarnya, ada 4 peserta lelang untuk tender pengadaan bahan pakaian dinas ini, yaitu PT Sarana Karya Syaban senilai Rp238.425.000, CV Putra Jaya Karta senilai Rp 540.000.000, CV Adhi Prima Sentosa senilai Rp 675.000.000, dan CV Zulfa Bintang Pratama senilai 671.250.000.
Yang dipilih kemudian adalah CV Adhi Prima Sentosa yang menawarkan harga paling tinggi. Anehnya, Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wibowo mengaku tak tahu soal bahan pakaian dari merk mewah itu.
Dia juga tak tahu kalau anggaran pakaian meningkat 2 kali lipat dari tahun lalu. Dia melemparkan polemik ini ke Sekretariat DPRD (Sekwan) Kota Tangerang.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: