Selasa, 22 JUNI 2021 • 17:16 WIB

Viral Bayi Sakit Pungungnya Malah Dikerok Sampai Merah, Alasan Ibunya Takut Covid-19

Author

Punggung bayi dikerok pakai koin. (Tangkapan layar)

Baru-baru ini, seorang ibu mendapat kritikan usai mengunggah video anaknya dengan kondisi punggung merah. Rupanya, punggung bayi tersebut memerah karena dikerok.

Melalui akun TikTok-nya, ibu dengan nama akun @lubnaazkialovata itu memutuskan tidak membawa anaknya ke rumah sakit dan memilih ke paraji (dukun beranak) karena takut COVID-19.

Wanita tersebut mengaku sedih melihat anaknya kesakitan saat dikerok, namun ia tidak punya pilihan dan tidak bisa berbuat banyak. Dia juga tampaknya tidak berani menolak paraji yang mengerok anaknya.

"Sakit hati bgt liat anak sakit. Tapi, lebih sakit lagi pas liat dia kesakitan dikerok dan gua cuma bisa nahan air mata. Mau dibawa ke rumah sakit takut dibilang Corona. Akhirnya dibawa ke paraji malah dikerok sampai kayak gitu," tulis ibu bayi tersebut dalam keterangan videonya.

@lubnaazkialovata

#fyp? #fyp

? Bismillah Cinta - UNGU & Lesti

Videonya pun menuai kritikan dari ibu-ibu lainnya.

"Umur milenial tapi pemikiran purba," kata seorang netizen.

"Ini ibunya umur berapa sih? Harusnya ibu-ibu muda kan pikirannya sudah maju dan modern, Yaallah kasian kamu dek," kata netizen lainnya.

Sementara itu, netizen lainnya mencoba memberi saran agar lain kali ibu si bayi lebih berani dan tegas.

"Mom, kamu ibunya, kamu yang berhak memutuskan bukan dokter atau paraji. Next, lebih berani bilang tidak ya," kata seorang ibu bernama Rahma.

Ibu bayi tersebut kemudian menjawab bahwa saat itu ia memang kurang tegas dan memang minim pengetahuan.

"Saya salah karena saya kurang tegas sebagai ibu. Mungkin karna saat itu saya sangat khawatir dan minim pengetahuan, jadi saya terpaksa ikutin," jawabnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir