Senin, 17 MEI 2021 • 10:49 WIB

Makan Banyak Korban, Paus Fransiskus Serukan Konflik Israel-Palestina Segera Dihentikan

Author

Paus Fransiskus. (REUTERS/Remo Casilli) / Korban serangan di Jalur Gaza. (REUTERS)

Pemimpin Gereja Katolik dan sekaligus kepala negara Negara Kota Vatikan, Paus Fransiskus ikut buka suara terkait serangan yang terjadi di Palestina dan Israel beberapa hari belakangan ini.

Paus Fransiskus menyerukan agar konflik Palestina-Israel dihentikan karena telah memakan banyak korban jiwa. Seruan ini disampaikan Paus dalam pidato mingguan kepada umat di Lapangan Santo Petrus, Minggu (16/5/2021).

"Dalam beberapa hari kematian begitu banyak. Banyak orang yang tak bersalah telah meninggal, di antara mereka ada juga anak-anak. Ini mengerikan. Tidak dapat diterima," kata Paus Fransiskus dikutip dari Reuters.

Seperti yang diketahui, sampai saat ini korban tewas di Jalur Gaza telah mencapai 181 jiwa dan 52 orang di antaranya merupakan anak-anak. Sementara itu, korban tewas akibat serangan roket Hamas yaitu berjumlah 10 orang, dua di antaranya merupakan anak-anak.

Paus Fransiskus meminta Israel dan Palestina menahan diri agar tidak menimbulkan lebih banyak lagi korban.

"Saya memohon ketenangan dan bagi mereka yang bertanggung jawab untuk mengakhiri keributan senjata dan mengambil jalan perdamaian," kata Paus.

Pasca penyerangan pasukan Israel kepada warga Palestina, Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh pada Senin (10/5/2021) mengatakan bahwa tindakan Israel di wilayah Palestina adalah bentuk rasisme yang paling keji.

"Upaya untuk mengusir orang-orang Sheikh Jarrah (di Yerusalem) dari rumah mereka bukanlah masalah hukum, namun masalah politik, dan peradilan Israel secara politis diarahkan untuk melawan kehadiran Palestina di kota tersebut," kata Shtayyeh seperti yang dikutip Antara dari Andolu.

Pernyataan ini terungkap selama pertemuannya dengan sekitar 58 duta besar, konsul, perwakilan negara, organisasi dan anggota korps diplomatik yang terakreditasi untuk Palestina, di hadapan Menteri Luar Negeri Riyad al-Maliki di Kantor Perdana Menteri di Ramallah, menurut pernyataan dari kantor PM, seperti yang dikutip dari Antara.

Ia meminta masyarakat dunia agar "segera bertindak menghentikan kekerasan pendudukan Israel terhadap rakyat kami di Kota Yerusalem dan di sejumlah tempat suci lainnya, selain untuk menghentikan upaya penyitaan rumah warga dan penggusuran terhadap mereka.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: