Tampang Pendeta Paniel Kogoya, Penyuplai Senjata M-16 dan SS-1 ke KKB, Habiskan Rp1 Miliar
Satgas Penegakan Hukum Nemangkawi terus menelusuri sumber dana dan jaringan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah pedalaman Papua.
Terkuak fakta bahwa sejumlah senjata api dan amunisi yang dibeli oleh pendeta bernama Paniel Kogoya yang ditangkap di Nabire pada Senin (19/4), adalah untuk mendukung KKB pimpinan Egianus Kogoya di wilayah Nduga.
Paniel Kogoya adalah pendeta di Gereja Harapan Bertunas Kalibobo. Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudusy mengatakan sejak 2018 Paniel Kogoya bersama-sama dengan Geis Gwijangge telah memasok sejumlah senjata api dan amunisi kepada KKB.
"Mereka sudah melakukan pembelian senjata api sebanyak empat pucuk yaitu dua pucuk jenis M-16 dan dua pucuk jenis SS-1 dengan total biaya yang sudah dikeluarkan sebesar Rp1 miliar. Dana tersebut bersumber dari saudara Geis Gwijangge. Paniel Kogoya tidak hanya sebagai pemasok, tetapi sekaligus juga sebagai penyandang dana. Kelompok ini memberikan senjata dan amunisi kepada kelompok Egianus Kogoya di Nduga," jelas Kombes Iqbal, Selasa (20/4/2021).
Sejumlah senjata api dan amunisi tersebut diketahui bersumber dari Decky Chandra Warobai yang saat ini berstatus nara pidana di Lapas Kelas II Nabire.
"Saudara Decky ini sebagai penghubung-nya," ungkap Kombes Iqbal.
Terungkap juga fakta bahwa Paniel Kogoya sebelumnya pernah menjadi kontraktor pengadaan 1.000 unit solar cel atau PLTS di Kabupaten Intan Jaya.
Paniel Kogoya sudah lama menjadi buronan kepolisian alias DPO terkait dengan aktivitas-nya mencari dan memasok senjata api dan amunisi ke KKB.
Penangkapan Paniel Kogoya merupakan pengembangan dari keterangan DC dan FA yang merupakan tersangka kepemilikan senjata api.
DC menyebutkan bahwa salah satu transaksi pembelian senjata yang dilakukan oleh Paniel Kogoya adalah pembelian senjata jenis M4 senilai Rp300 juta.
Kemudian di akhir tahun 2019 Paniel membeli senjata jenis M-16 dengan harga Rp300 juta. Lalu, pada awal tahun 2020 yang bersangkutan juga memesan senjata api seharga Rp550 juta.
Saat ini, Paniel Kogoya telah ditahan di Polres Nabire untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Artikel Menarik Lainnya
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: