Raja Pemalsu Anggur Asal Indonesia, Rudy Kurniawan Dideportasi AS, Tipu Banyak Orang Kaya
Pemalsu wine (anggur) asal Indonesia, Zhen Wang Huang alias Rudy Kurniawan akhirnya dideportasi oleh Amerika Serikat (AS) setelah menjalani hukuman penjara selama 7 tahun di negeri Paman Sam.
Selama bertahun-tahun tinggal di AS, Rudy yang kini berusia 44 tahun, telah memalsukan wine dan menjualnya kepada tak terhitung orang kaya. Tidak cuma orang kaya di AS, tetapi juga di seluruh dunia.
Pihak Bea Cukai dan Penegakan Imigrasi AS (U.S Customs and Immigration Enforcement atau ICE) menyebut Rudy sebagai sosok yang "berbahaya".
"Dia adalah ancaman keamanan publik karena kejahatannya yang luar biasa," demikian bunyi pernyataan ICE, seperti diwartakan AP News.
Menurut otoritas keimigrasian AS, Rudy datang ke AS dengan visa pelajar pada era 1990-an. Dia kemudian gagal mencari suaka politik dan diminta untuk meninggalkan negara itu secara sukarela pada tahun 2003, namu ia tetap tinggal secara ilegal.
Rudi, yang keluarganya menjadi kaya raya dengan menjalankan distributor bir di Indonesia, dihukum karena penipuan surat pada tahun 2013 di Pengadilan Federal New York dan menghabiskan tujuh tahun penjara. Dia dideportasi setelah dibebaskan dari penjara ke tahanan imigrasi November lalu.
JPU di persidangan menyatakan, Rudy telah menghasilkan jutaan dolar AS dari 2004 hingga 2012 dengan mengoplos anggur Napa dan Burgundy yang lebih murah di rumahnya di pinggiran Los Angeles, Arcadia.
Keculasan Rudy tersebut bahkan diangkat ke dalam film dokumenter Netflix pada tahun 2016 berjudul "Sour Grapes" dan dalam episode "The Con" dari ABC.
Di dalam persidangan Rudy, miliarder cum investor anggur William Koch, mengatakan bahwa dia telah ditipu oleh Rudy saat membeli 219 botol anggur palsu seharga 2,1 juta dolar AS.
Seorang ahli wine bersaksi bahwa 19.000 label botol anggur palsu yang mewakili 27 anggur terbaik dunia disita dari rumah Rudy.
Dari penggerebekan FBI di rumah Rudy pada tahun 2012, juga ditemukan ratusan botol, gabus, dan perangko.
Dijuluki Dr Conti
Reputasi Rudy sebagai peracik anggur palsu membuatnya meraup puluhan juta dolar di lelang anggur. Para penggemar anggur menjulukinya 'Dr. Conti' karena kecintaannya pada anggur Burgundy, Domaine de la Romanée-Conti.
Bahkan, dalam satu lelang pada tahun 2006, Rudy pernah mencatatakan rekor penjualan anggur seharga 24,7 juta dolar AS.
Selepas puncak kesuksesan itu, keculasan Rudy mulai terkuak setelah beberapa anggurnya yang akan dilelang ternyata palsu.
Pada tahun 2007, rumah lelang Christie di Los Angeles menarik kiriman dari apa yang seharusnya menjadi magnum Château Le Pin tahun 1982 setelah perusahaan mengatakan botol-botol itu palsu.
Menyusul kemudian, pada tahun 2008, 22 lot anggur Domaine Ponsot senilai lebih dari 600.000 dolar AS ditarik dari penjualan.
Satu botol Domaine Ponsot yang coba dijual oleh Rudy dalam lelang tahun 2008 dinyatakan dibuat pada tahun 1929, meskipun pembuat anggur tersebut tidak memulai pembotolan sampai tahun 1934.
Secara keseluruhan, Rudy diperkirakan telah menjual 12.000 botol wine palsu, dan banyak di antaranya yang masih menjadi koleksi orang-orang yang ditipunya.
Jaksa penuntut mengatakan uang hasil penipuan itu menjadika Rudy punya gaya hidup mewah di pinggiran kota Los Angeles, mencakup Lamborghini dan mobil mewah lainnya, pakaian desainer, serta makanan dan minuman enak. Pemerintah AS kemudian menyita asetnya.
Dalam kasus ini, Kurniawan dihukum denda sebesar 28,4 juta dolar AS sebagai restitusi kepada tujuh korban dan ia kehilangan properti senilai 20 juta dolar AS.
Artikel Menarik Lainnya:
-
Jakarta Kota Termahal, PDIP: Banyak Warga Miskin, Tapi Anies Sibuk Bangun Tugu Sepeda
-
Presiden Jokowi: Pencegahan Penyebaran Pandemi COVID-19 Harus Jadi Prioritas
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: