Usai Sebut Darah Mahasiswa Papua Halal, Kapolresta Malang Bilang Ini, Tidak Ada Minta Maaf
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata membantah menyampaikan ancaman kepada mahasiswa Papua yang melakukan unjuk rasa di halaman depan Mapolresta Malang, pada Senin, 8 Maret 2021.
Leonardus menyebut bahwa video yang viral di media sosial sudah dipotong dan tidak utuh sehingga makna yang tertangkap menjadi berbeda.
"Itu videonya dipotong. Yang benar adalah mereka mencoba merangsek masuk ke dalam satuan saya. Sementara pagar sudah ditutup dan mereka memaksa masuk," katanya.
Leonardus berdalih bahwa dirinya hanya mengimbau kepada para mahasiswa Papua agar tidak masuk ke halaman kantornya lantaran sudah malam dan pintu sudah ditutup.
Dia juga beralasan, imbauan itu sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) di mana polisi memiliki prosedur pengamanan markas.
"Kalau ada yang mencoba merusak markas mencoba masuk, maka kami lakukan tindakan tegas," katanya.
Semua dalih yang disampaikan Leonardus disangkal oleh aktivis HAM Papua, Veronica Koman. Menurut Koman, Leonardus sebaiknya mundur saja dan meminta maaf ke publik.
"Emangnya dalam skenario apa bisa diwajarkan untuk teriak “kamu halal darahnya, tembak” ke mahasiswa Papua? Makin berkilah makin ga masuk akal, mendingan mundur dari jabatan dan minta maaf, bos!" cuit Veronica di Twitter.
Video yang menampilkan Leonardus mengancam mahasiswa Papua antara lain dibagikan oleh aktivis HAM Papua, Veronica Koman di Twitter.
Dalam video yang beredar, Leonardus terdengar mengucapkan, ""Halal darahnya! Tembak! Halal darahnya! Tembak! Kamu masuk manjat sini halal darahnya! Saya tanggung jawab."
Dari keterangan video yang ditulis Veronica, diketahui bahwa saat itu, sejumlah mahasiswa Papua Barat berdemo menuntut pembebasan teman mereka yang ditahan saat berunjukrasa pada Hari Perempuan Internasional 2021.
"Tadi malam: Kapolres Malang (Jawa) kepada mahasiswa Papua Barat di luar kantor polisi menuntut pembebasan teman mereka # IWD2021 yang ditahan: 'Kamu adalah target yang sah! Menembak! Jika Anda masuk ke sini, Anda adalah target yang sah!'" tulis Vero.
Last night: police chief in Malang (Java) to West Papuan students outside the police station demanding their detained #IWD2021 rally friend to be released:
— Veronica Koman (@VeronicaKoman) March 9, 2021
“You are a legitimate target! Shoot! If you enter here, you are a legitimate target!”
(“Kamu halal darahnya! Tembak!”) pic.twitter.com/3zSXJxomC1
Selang beberapa saat kemudian, Veronica membagikan foto Kapolres Malang Kota, Leonardus Simarmata.
"Ini yang meneriakkan 'kamu halal darahnya! Tembak!' ke para mahasiswa Papua kemarin malam: Kapolresta Malang Kota Leonardus Simarmata," tulis Veronica.
Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai juga angkat bicara soal video tersebut.
Ia mengutuk keras ucapan Kapolres Malang tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan rasis yang nyata.
"MENGUTUK KERAS SIKAP RASIS KAPOLRES MALANG KOMBES LEONARDUS SIMAMARTA PD MHS PAPUA. “MAHASISWA PAPUA HALAL DARAHNYA’. Ini Contoh Nyata Rasisme Aparat. Sy minta Propam hrs periksa Kapolres Penghancur Negara. Org Papua sudah jengkel menderita krn RASISME Ngr ini. @propampolri" kata Pigai.
MENGUTUK KERAS SIKAP RASIS KAPOLRES MALANG KOMBES LEONARDUS SIMAMARTA PD MHS PAPUA. “MAHASISWA PAPUA HALAL DARAHNYA’. Ini Contoh Nyata Rasisme Aparat. Sy minta Propam hrs periksa Kapolres Penghancur Negara. Org Papua sudah jengkel menderita krn RASISME Ngr ini. @propampolri pic.twitter.com/i376qleR0D
— NataliusPigai (@NataliusPigai2) March 10, 2021
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: