Jumat, 05 MARET 2021 • 15:13 WIB

FOTO: Pemakaman Korban Protes di Myanmar

Author

Seorang wanita bereaksi dan memberikan hormat tiga jari saat dia menghadiri pemakaman korban yang ditembak mati (REUTERS/Stringer)

Kyal Sin, yang akrab disapa Angel, mengenakan kaus bertuliskan "Semuanya akan baik-baik saja" saat meninggal.

Penghormatan membanjiri media sosial dan banyak yang menyebutnya pahlawan.

Sejak kudeta 1 Februari, Myanmar dicengkeram oleh protes massa yang menuntut diakhirinya kekuasaan militer dan pembebasan para pemimpin terpilih yang ditahan.

Dilansir dari bbc.com, lebih dari 54 orang telah terbunuh oleh pasukan keamanan dalam protes sejauh ini, menurut Kantor Hak Asasi Manusia PBB, meskipun laporan lain menyebutkan angka tersebut jauh lebih tinggi. 

Rabu adalah hari paling berdarah sejak kudeta tersebut, dengan 38 pengunjuk rasa tewas di kota-kota besar dan kecil di seluruh negeri.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet meminta pasukan keamanan untuk "menghentikan tindakan keras mereka terhadap pengunjuk rasa damai".

Lusinan negara sekarang mengutuk kekerasan di Myanmar, meskipun hal diabaikan oleh para pemimpin kudeta.

REUTERS/Stringer
REUTERS/Stringer
REUTERS/Stringer
REUTERS/Stringer
REUTERS/Stringer
REUTERS/Stringer

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

TERPOPULER
TAG POPULER
BERITA TERBARU
Tentang Kami Redaksi Info Iklan Kontak Pedoman Media Siber Kode Etik Jurnalistik Pedoman AI dari Dewan Pers Karir