Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku dirinya sudah mendapatkan sinyal bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).
"Terhadap hal itu, saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Bapak Presiden tidak tahu menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu," ungkap AHY dalam keterangannya, Kamis (18/2/2021).
Dikatakan AHY, gerakan tersebut hanya sebuah akal-akalan mencatut nama Jokowi guna menakut-nakuti para kader partai berlambang mercy ini.
"Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader," ujarnya.
AHY menegaskan bahwa hubungan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Jokowi, baik-baik saja. Namun kelompok tersebut berusaha memecah belah hubungan baik yang sudah terjalin.
"Hubungan Pak SBY dan Pak Jokowi cukup baik. Tapi kelompok ini berusaha memecah belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu," tuturnya.
Lebih jauh, mengenai persoalan-persoalan yang terjadi di tubuh Partai Demokrat, kata AHY, wajar saja. Dikarenakan sebuah organisasi pastinya mengalami hal demikian.
AHY mengaku pun suda berkeliling dengan bertemu para kader Partai Demokrat untuk menangani dan mencari solusi usai adanya gerakan tersebut.
"Tetapi masih bisa kita tangani dan pasti ada solusinya. Saya sejak hari ini sudah keliling kembali ke DPC-DPC di daerah-daerah untuk memastikan persoalan-persoalan antara hubungan DPP-DPD-DPC berjalan dengan baik. Saya paham, seringkali DPC kangen untuk bertemu Ketumnya dan menyampaikan persoalannya secara langsung," tukasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: