Sabtu, 14 NOVEMBER 2020 • 20:50 WIB

Bicara di East Asian Summit, Jokowi Ungkap Hal Mengejutkan tentang Vaksin COVID-19

Author

Presiden Joko Widodo saat menghadiri ASEAN Plus Three (APT) Summit di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (14/11/2020). (ANTARA/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden RI Joko Widodo mengatakan, ketersediaan vaksin COVID-19 di kawasan dalam waktu dekat adalah keharusan.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur (East Asian Summit), seperti yang diungkapkan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.

“Presiden menyampaikan pertama East Asian Summit (EAS) harus meningkatkan kerja sama ketahanan kesehatan. Isu kesehatan sudah menjadi prioritas dalam EAS dan harus mendapat perhatian lebih besar,” kata Retno dilansir dari ANTARA, Sabtu (14/11/2020).

"Dalam waktu dekat ketersediaan vaksin di kawasan adalah sebuah keharusan," sambung Retno.

Sedangkan untuk jangka panjang, kata Retno, Presiden Jokowi mengatakan kawasan harus lebih siap mengantisipasi pandemi.

Beberapa hal yang harus diprioritaskan adalah sistem menghadapi pandemi, mekanisme penyediaan obat-obatan, peralatan medis di kala darurat, pembentukan inventory buffer (inventaris cadangan) di kawasan untuk alat kesehatan, serta kapasitas industri kesehatan maupun riset teknologi kesehatan.

Presiden Jokowi, ujar Retno, menyampaikan bahwa forum EAS harus dimanfaatkan untuk memperkuat kerja sama, dan membangun strategic trust. 

Di situasi sulit karena pandemi COVID-19 ini, ujar Retno, Presiden Jokowi menekankan agar segala tantangan dapat diihadapi jika negara-negara dapat memperkuat kebersamaan dan kerja sama.

“Modal EAS sangat besar karena lima anggota EAS duduk di dewan keamanan PBB, delapan anggota EAS tergabung dalam G-20, EAS mewakili 54 persen penduduk dunia dan 58 persen Produk Domestik Bruto dunia,” ujar dia.

Dengan potensi tersebut, kata Retno, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kesepakatan dan upaya apapun yang dilakukan oleh EAS pasti berdampak besar bagi kawasan dan dunia.

Selain kerja sama kesehatan, lanjut Retno, Presiden Jokowi juga menginginkan EAS untuk menjadi penggerak perdamaian dan stabilitas dunia.

“Bibit perpecahan dan konflik tidak boleh dibiarkan, persatuan harus dikedepankan dalam melawan COVID-19,” ujar dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

Tags